Hutan Pinus Pidpid, Wisata Tersembunyi di Bali

Hutan Pinus Pidpid, Wisata Tersembunyi di Bali

Ni Komang Nartini - detikBali
Sabtu, 18 Jan 2025 00:30 WIB
Tempat wisata Hutan Pinus Pidpid Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali. (Ni Komang Nartini/detikBali)
Foto: Tempat wisata Hutan Pinus Pidpid Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali. (Ni Komang Nartini/detikBali)
Karangasem -

Hutan Pinus di Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, menjadi tempat wisata tersembunyi yang belum banyak dikunjungi. Walhasil, tempat ini masih sangat alami, bersih, dan masih minim fasilitas.

Hutan Pinus Pidpid sebelumnya menjadi tempat pelestarian rusa di bawah naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Namun, karena ada erupsi gunung Agung, rusa di sana dipindahkan ke salah satu kebun binatang di Bali.

Tempat wisata Hutan Pinus Pidpid akan terus dikembangkan agar bisa menarik wisata lebih banyak lagi, baik lokal maupun mancanegara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daya Tarik Hutan Pinus Pidpid

Sebagai tempat yang belum banyak dikunjungi, hutan pinus ini tidak banyak dicemari sampah. Karena belum banyak dikunjungi, tidak ada tiket masuk untuk berkunjung ke tempat Hutan Pinus Pidpid.

Tempat ini juga bisa dijadikan sebagai tempat kemah serta memiliki banyak spot foto yang bisa Anda coba. View yang ditawarkan adalah hamparan pohon pinus, bukit catu, dan gagahnya Gunung Agung di sebelah barat.

ADVERTISEMENT

Pecinta alam dan penghobi camping wajib untuk datang ke Hutan Pinus Pidpid. Wisata alam yang sejuk dan jauh dari keramaian menjadikan tempat ini paling recommended untuk camping dan penjelajahan.

Akses Menuju Hutan Pinus Pidpid

Meski tempat wisata tersembunyi, akses menuju Hutan Pinus Pidpid sangat mudah. Pengunjung hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk menuju Hutan Pinus Pidpid dari kota Karangasem.

Jika ingin berkunjung ke tempat ini, usahakan membawa makanan ringan, seperti buah atau snack karena lokasi warung yang lumayan jauh dari lokasi. Namun ingat, jangan membuang sampah plastik sembarangan.

Artikel ini ditulis oleh Ni Komang Nartini, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hsa/hsa)

Hide Ads