Tiga Langkah Kemenpar dalam Penerapan Program Gerakan Wisata Bersih

Badung

Tiga Langkah Kemenpar dalam Penerapan Program Gerakan Wisata Bersih

Sui Suadnyana - detikBali
Sabtu, 04 Jan 2025 19:09 WIB
Menpar Widiyanti Putri Wardhana bersama Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata Zita Anjani dan jajaran pejabat lain dan masyarakat melakukan kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta, Badung, Bali, SabtuΒ (4/1/2025). (Dok. Kemenpar)
Foto: Menpar Widiyanti Putri Wardhana bersama sejumlah menteri dan pejabat serta masyarakat mengikuti Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (4/1/2024). (Dok. Kemenpar)
Badung -

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mencanangkan program Gerakan Wisata Bersih. Terdapat tiga langkah konkret yang dijalankan Kemenpar dalam menjalankan program tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, mengatakan Gerakan Wisata Bersih bakal dijalankan dengan pembentukan satuan tugas (satgas). Kemudian, ada pemberdayaan masyarakat desa wisata dalam kebersihan lingkungan dan yang ketiga, yakni edukasi penanganan sampah di destinasi wisata.

Hariyanto mengungkapkan program itu bakal diutamakan di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Selain di DPSP, tiga destinasi greater penyumbang wisatawan mancanegara ke Indonesia, yaitu Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau dijadikan sebagai percontohan. Program itu secara bertahap akan menjangkau daerah-daerah lain di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan Wisata Bersih yang menjadi program unggulan Kemenpar pada 2025 ini akan diluncurkan dalam waktu dekat. Namun, ia mengeklaim, program itu sejatinya telah berjalan.

"Gerakan Wisata Bersih itu sejatinya sudah dilaksanakan, sudah berjalan road to-nya dari mulai Ibu Menteri menjabat," kata Hariyanto seusai mengikuti Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (4/1/2025) dikutip dari siaran pers.

ADVERTISEMENT

Menurut Hariyanto, Kemenpar fokus terhadap upaya peningkatan daya saing destinasi pariwisata Indonesia melalui dua hal, yakni kebersihan destinasi dan keselamatan wisatawan. Program ini, jelasnya, sejalan dengan indikator penting dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI), yaitu health and hygiene yang menjadi elemen penting dalam saptapesona pariwisata.

Gerakan Wisata Bersih pada pelaksanaanya melibatkan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, maupun stakeholder, termasuk mitra-mitra strategis lain, seperti GoTo Impact Foundation, KG Lestari, Asosiasi Toilet Indonesia, dan sebagainya.

Salah satu kementerian/lembaga yang beririsan dengan Kemenpar, yakni Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang tugas dan fungsinya adalah menangani permasalahan sampah. Karena itu, Kemenpar berpartisipasi dan mendukung kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta, Bali. Datangnya sampah di Laut Bali disebabkan angin musim barat yang berlangsung sejak Oktober 2024 hingga Maret 2025.

"Sampah ini bukan sampah yang semata-mata memang diproduksi atau diakibatkan karena penanganan sampah di sini kurang baik, ini lebih ke sampah kiriman atau sampah musiman. Aksi Bersih Sampah Laut di Kuta menjadi momentum karena saling menguatkan dengan program unggulan kami, Gerakan Wisata Bersih yang segera diluncurkan," jelas Hariyanto.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana bakal memprioritaskan Bali untuk gerakan Wisata Bersih 2025. Program tersebut disiapkan setelah sejumlah pesisir di Pulau Dewata, seperti Pantai Kuta dan Kedonganan, yang kerap dibanjiri sampah kiriman.

"Perlu kesadaran nyata dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Selain itu pengelola wisata, masyarakat, hingga wisatawan untuk mewujudkan Wisata Bersih 2025 ini. Bali menjadi salah satu prioritas utama," ujar Widiyanti di sela-sela aksi bersih-bersih di Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (4/1/2025).

Menurut Widiyanti, gerakan Wisata Bersih menjadi salah satu program unggulan yang akan dikerjakan oleh Kemenpar pada 2025. Salah satu indikator agar program tersebut berjalan, yakni bebas dari permasalahan sampah.

Ia berharap aksi bersih-bersih sampah di Pantai Kuta itu dapat menginspirasi banyak orang untuk peduli terhadap lingkungan. "Kami berharap besar Indonesia sebagai destinasi wisata yang bersih dan nyaman bagi wisatawan," imbuhnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads