Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan uji coba paket wisata fast boat (kapal cepat) rute Banyuwangi-Buleleng, Bali. Paket ini merupakan wahana wisata baru.
"Hari ini kami menjajal uji coba pertama paket wisata Bali Barat, Bali Utara, dan Banyuwangi," kata Sandi, Sabtu (21/9/2024).
Sandiaga awalnya berangkat dari Banyuwangi menaiki kapal cepat menuju Buleleng. Meraka tiba di dermaga di pantai Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, pada pukul 12.30 Wita. Selama perjalanan, Sandi dan rombongan Kemenparekraf melihat kawanan lumba-lumba. Ini pengalaman yang menakjubkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain melintasi Selat Bali yang indah, saya juga didampingi kepala TNBB menceritakan potensi ekowisata. Saat itu tiba-tiba muncul sekelompok dolphin yang sepertinya menyambut kami. Ini adalah good sign," ujarnya.
Sandiaga mengatakan, paket ini sudah mulai dijual dan dipromosikan. Wisatawan bisa bermalam di Banyuwangi dan langsung ke Bali hanya dalam jangka waktu 2 jam jika menggunakan kapal cepat. Ia menjamin paket wisata ini akan memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi wisatawan.
"Nanti yang akan menjadi fokus, karena ini stopover, Pantai Lovina yang selama ini juga sudah dilewati melalui jalur darat. Jadi overland dari Surabaya, Bromo, Ijen. Wisatawan kena bottleneck karena di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk bisa 2,5 jam," katanya.
Adapun alasan Desa Pemuteran dipilih sebagai titik persinggahan atau pemberhentian (stopover) paket ini karena Desa Pemuteran banyak dikunjungi wisatawan. Selain itu di sini juga terdapat destinasi wisata yang beragam mulai dari wisata religi, budaya, serta dekat dengan daerah konservasi di Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
"Kami menyasar sebetulnya Pantai Lovina, mampir karena ada permintaan pasar yang cukup besar di Pemuteran. Karena di sini ada wisata religi, konservasi bay rock, dan Pemuteran Festival. Bagi yang ingin wisatawan konservasi sudah ada TNBB tapi untuk wisata alam, budaya, religi juga," jelasnya.
Ia menargetkan, wisatawan ke Buleleng bisa meningkat dengan adanya jalur kapal cepat ini.
"Target awal untuk pengalihan pariwisata mungkin 5-10 persen dulu. Jadi kalau 7 juta wisatawan ke Bali Selatan, kami target 500-700 wisatawan di dua sampai tiga tahun pertama yang akan melalui jalur ini," jelasnya.
Kemudian terkait fasilitas dermaga yang masih minim, Sandiaga menyebut akan terus dikembangkan. "Dengan kesederhanaan ini, kami sudah mendapatkan sinyal positif dalam taraf ujicoba, kami lihat bagaimana nanti infrastrukturnya akan menyesuaikan. Seandainya sudah rutin, infrastruktur akan kami siapkan," katanya.
Perbekel Desa Pemuteran Nyoman Arnawa menyambut baik program ini. Dengan adanya paket wisata ini, ia berharap dapat memberikan peningkatan terhadap pendapatan asli desa, yang bermuara pada meningkatnya perekonomian masyarakat.
"Untuk kesiapan SDM masih belum mumpuni, mungkin nanti akan ada pelatihan agar pariwisata di Desa Pemuteran lebih baik dari segi SDM. Sosialisasi mengenai program wisata 3B ini juga akan kami lakukan," katanya.
"Dan soal dermaga itu, ini kan untuk mengangkut wisatawan juga dan tempat bersandarnya boat. Nanti jika rute ini dibuka tentunya akan dipertimbangkan kembali terkait sarana pendukungnya," imbuhnya
(dpw/dpw)