Beragam keunikan alam di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum terjamah oleh wisatawan domestik maupun internasional. Selain karena lokasinya berada persis di ujung timur Pulau Flores, juga jauh dari akses transportasi darat.
Salah satunya Desa Waibao. Warga lebih memilih menggunakan transportasi laut karena akses ke Desa Waibao belum begitu baik. Padahal, keindahan alam di Desa Waibao amat eksotis dan masih asri.
Letak Desa Waibao di Lebao-Tanjung, Kecamatan Tanjung Bunga, atau 45 kilometer (km) dari Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, NTT. Jika detikers hendak ke sana, bisa menggunakan kendaraan roda dua dengan jarak tempuh satu jam perjalanan dan kendaraan roda empat (mobil) dua jam ke Desa Waibao tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Palung Telapak Kaki Raksasa
Di Desa Waibao, terdapat sebuah palung yang bentuknya mirip telapak kaki. Kepala Desa Waibao, Keca Hery Aran, mengatakan ada beragam cerita tentang palung berbentuk telapak kaki raksasa tersebut.
Warga meyakini bentuk kaki telapak kaki raksasa tersebut merupakan sebuah peristiwa alam zaman lampau. Namun beredar mitologi setempat yang mengatakan ada manusia raksasa berbadan besar yang pernah lewat di situ.
"Secara mitologi ada manusia bertubuh besar yang lewat di situ," kata Hery Aran kepada detikBali, Minggu (11/8/2024).
Hery Aran menyebut untuk bisa sampai ke palung berbentuk telapak kaki raksasa itu, wisatawan harus menuruni lembah tak jauh dari kampung lalu menaiki perahu dengan jarak tempuh 15 menit.
Palung telapak kaki tersebut menjadi habitat ikan dan terumbu karang. Ada banyak gugusan terumbu karang yang indah dan rumah bagi ikan dan biota laut yang eksotis.
Warga setempat menyebut lekukan dalam telapak kaki raksasa tersebut dengan sebutan 'Eler' (area laut yang dalam). Bentuknya mirip kaki manusia berukuran besar dengan panjang seperti lapangan sepak bola.
"Tahun 2021 kami pernah bentangkan bendera sepanjang 45 meter di sana. Sampai saat ini kami sangat menjaga tempat ini sebagai wisata minat khusus," tandas Hery.
Batu Payung
![]() |
Salah satu yang menarik selain palung telapak kaki raksasa, di Desa Waibao juga ada batu payung. Batu menyerupai cendawan berukuran besar tersebut berdiri tak jauh dari pesisir pantai.
Pada bagian atas batu terdapat pepohonan kering yang kerap meranggas saat musim panas dan bersemi di musim penghujan. Letaknya tak jauh dari Pantai Belobati, pantai berpasir putih di Desa Waibao.
"Ada warga yang menginap, buat pondok di pesisir untuk menangkap ikan serta berjemur," kata Hery Aran.
Hery Aran menjelaskan pada 2021 warga setempat merayakan HUT ke-76 RI dengan menggelar acara Sail Batu Payung di sana. "Kadang wilayah ini disinggahi nelayan dari luar sekadar menjemur ikan dan menatap indahnya Tanjung Kuwa Wutun dan Tanjung Beteok," imbuhnya.
Jika detikers hendak ke Flores Timur, dua lokasi ini jangan anda lewatkan untuk dikunjungi. Selain karena pesona alamnya yang indah tapi orangnya juga ramah-ramah. Tak hanya itu, pengunjung juga akan disuguhkan Danau Asmara yang tak kalah menarik di daerah sana.
(nor/hsa)