Sandi Sebut Pariwisata RI Makin Jauh Tinggalkan Thailand-Malaysia

Sandi Sebut Pariwisata RI Makin Jauh Tinggalkan Thailand-Malaysia

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 22 Mei 2024 15:53 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno ketika ditemui di sela-sela kegiatan World Water Forum (WWF) di Badung, Bali, Rabu (22/5/2024).
Foto: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno ketika ditemui di sela-sela kegiatan World Water Forum (WWF) di Badung, Bali, Rabu (22/5/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Badung -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut daya saing pariwisata Indonesia makin jauh meninggalkan negara tetangga Thailand, Malaysia, dan Filipina. Ini berdasarkan Indeks Daya Saing Pariwisata dan Perjalanan Indonesia 2023 versi World Economic Forum (WEF) yang naik tajam. Yakni, dari posisi ke-32 menjadi ke-22 dari 119 negara.

"Kita semakin jauh meninggalkan Malaysia, Thailand, dan Filipina. Kita semakin ada di level dunia bersama Amerika dan Spanyol. Negara Asia yang ada di atas kita cuma beberapa, Korea, Jepang dan Singapura," ujar Sandi di sela-sela agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Badung, Bali, Rabu (22/5/2024).

Sandiaga mengungkapkan pengumuman dari WEF itu diperoleh pada Selasa (21/5/2024) sore. Menurutnya, capaian tersebut di luar ekspektasi banyak pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kita sudah bisa mengungguli Belgia, Selandia Baru, dan Turki. Ini tiga negara yang biasa dikunjungi oleh wisatawan Indonesia, tapi sekarang Indonesia sudah ada di posisi 22 naik sepuluh peringkat dari posisi 32 di tahun sebelumnya," beber mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu semringah.

Bahkan, Sandi mengaku sampai melakukan sujud syukur dengan capaian tersebut. Menurutnya, indeks pariwisata yang meningkat berkat kolaborasi semua pihak, sehingga Indonesia bisa masuk di level dunia.

ADVERTISEMENT

Sandiaga menyebut pencapaian tersebut harus bisa diakselerasi. Kemenparekraf menargetkan kualitas pariwisata Indonesia bisa terus meningkat dan berkelas dunia.

"Ada tiga dampak yang sangat signifikan (membuat peringkat Indonesia naik). Satu, nature, dua, culture, dan ketiga adalah memprioritaskan. Jadi, destinasi superprioritas (di Indonesia) ini mulai terlihat hasilnya," terangnya.

Sandi mengatakan peningkatan indeks pariwisata Indonesia akan disusul dengan berbagai perbaikan di sektor pariwisata. Di antaranya, kesehatan dan kebersihan sebagai pendukung pariwisata. Kemudian, information, communication, and technology (ICT), serta infrastruktur, termasuk konektivitas penerbangan.

Dia berpandangan salah satu faktor yang membuat pariwisata Indonesia adalah faktor keindahan alam, budaya, dan hospitality.

"Saya sangat melihat potensi ke depan jika kita perbaiki infrastruktur, kebersihan, kesehatan, digitalisasi ICT, maka mungkin kita bisa tembus 20 besar di tahun selanjutnya. Atau mungkin masuk sepuluh besar. Jadi, itu harapan kita ke depan," tuturnya.

Dia kemudian mengingatkan soal kuatnya peran dari lima destinasi superprioritas Indonesia yang selama ini mendapatkan skor sangat tinggi.

"Mulai menyiapkan untuk lima (destinasi superprioritas) lain yang pernah dicanangkan sebelumnya sebagai sepuluh destinasi pariwisata prioritas yang bisa didorong untuk melengkapi Bali," tandas Sandiaga.




(hsa/gsp)

Hide Ads