Kurang lengkap rasanya jika pergi ke Bali tapi tidak mengunjungi tempat wisata. Terdapat banyak sekali tempat wisata menarik yang bisa detikers kunjungi di Bali. Pulau Penyu salah satunya.
Pulau Penyu merupakan tempat penangkaran penyu. Lokasinya berada di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Pulau Penyu cocok untuk dijadikan destinasi wisata bersama keluarga dan saudara. detikers sekaligus bisa belajar mengenai penyu, salah satu satwa yang dilindungi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daya Tarik Pulau Penyu
Pulau Penyu atau biasa disebut Turtle Island merupakan sebuah pulau yang digunakan untuk konservasi penyu. Konservasi dilakukan karena populasi penyu di Indonesia sudah hampir punah.
Di pulau ini detikers bisa melihat banyak sekali jenis penyu, seperti penyu hijau, penyu lekang, penyu pipih, dan penyu sisik.
Tak hanya melihat, para pengunjung juga diperbolehkan untuk berinteraksi dengan penyu-penyu yang ada, seperti berfoto dan memberi makan. Selain itu, jika beruntung, detikers bisa melihat proses penetasan telur penyu.
Pulau Penyu merupakan salah satu pulau yang indah di Bali. Jadi detikers bisa sekaligus mengabadikan momen spesial bersama keluarga di sini.
Harga Tiket Masuk Pulau Penyu
detikers yang berminat mengunjungi Pulau Penyu, berikut adalah list harga tiketnya.
Tiket wisatawan lokal:
Dewasa Rp 10.000
Anak Rp 5.000
Tiket wisatawan mancanegara:
Dewasa Rp 20.000
Anak Rp 10.000
Perlu diketahui, harga tiket bisa berubah sewaktu-waktu.
Jam Operasional Pulau Penyu
Pulau Penyu beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 Wita hingga 17.00 Wita.
Rute Menuju Pulau Penyu
detikers yang ingin mengunjungi Pulau Penyu bisa menggunakan perahu glass bottom boat dari Pantai Tanjung Benoa. Perjalanan akan ditempuh selama 15 sampai 30 menit.
Selama perjalanan ke Pulau Penyu, detikers tidak perlu khawatir akan bosan. Selama di perahu, detikers bisa melihat suasana bawah laut dan pemandangan laut yang indah. Harga sewa per perahu dengan kapasitas 10 orang berkisar Rp 350.000.
Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hsa/hsa)