Sebanyak 15 kapal pesiar (cruise) bersandar di Taman Nasional (TN) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama Januari-Maret 2024. Kapal pesiar itu berlabuh di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, dua habitat terbesar biawak komodo di kawasan TN Komodo.
Kepala Seksi Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo Oktavianus Malisan mengatakan kapal pesiar tersebut kebanyakan datang dari Australia. Ada juga dari Timor Leste, Papua Nugini, dan Malaysia. Belasan kapal wisata itu membawa hampir 12 ribu wisatawan dan enam ribu lebih awak kapal.
"Kantor Imigrasi Labuan Bajo melayani kedatangan 15 kapal pesiar selama periode Januari-Maret 2024. Tercatat sebanyak 11.912 penumpang warga negara asing tiba di Pulau Komodo dan Pulau Rinca menggunakan kapal pesiar tersebut dengan membawa serta total 6.865 awak kapal," kata Oktavianus dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyambut baik kedatangan banyak kapal wisata yang membawa ribuan turis ke Taman Nasional Komodo. Sebab, hal itu berdampak positif bagi perkembangan pariwisata Labuan Bajo.
"Ini merupakan hal sangat positif bagi iklim pariwisata di Indonesia khususnya bagi masyarakat Labuan Bajo," ujar Oktavianus.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo Jaya Mahendra mengatakan Kantor Imigrasi yang dipimpinnya itu memiliki Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Laut. Tugasnya adalah melaksanakan proses pemeriksaan keimigrasian (immigration clearance) terhadap seluruh penumpang dan awak kapal pesiar yang datang di Labuan Bajo. Pemeriksaan keimigrasian langsung dilakukan di atas kapal pesiar.
"Untuk semakin memudahkan penumpang kapal pesiar yang berlabuh di Labuan Bajo, Kantor Imigrasi Labuan Bajo juga melakukan pemeriksaan langsung di atas kapal yakni melalui program Immigration on Shipping sehingga mempersingkat waktu dan memangkas antrean pada area kedatangan pelabuhan," urai Mahendra.
"Kedatangan kapal pesiar di Labuan Bajo tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi warga lokal Pulau Komodo dan Rinca, sebab berdampak langsung terhadap ekonomi warga sekitar," lanjut dia.
Sementara itu, Branch Manager PT TRACK Labuan Bajo Sumarlin mengatakan sekitar 30 kapal pesiar dijadwalkan berkunjung ke Labuan Bajo pada 2024.
"Labuan Bajo atau Pulau Komodo menjadi entry point atau first port di Indonesia untuk kapal-kapal cruise yang berasal dari Australia dan Papua New Guinea," ujar Sumarlin.
(hsa/hsa)