TN Komodo Ditutup Imbas Cuaca Buruk, Ini Alternatif Wisata di Labuan Bajo

Manggarai Barat

TN Komodo Ditutup Imbas Cuaca Buruk, Ini Alternatif Wisata di Labuan Bajo

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 12 Mar 2024 23:30 WIB
Puncak Waringin, spot terbaik menikmati sunset dan perairan Labuan Bajo yang penuh kapal Pinisi (Ambrosius Ardin/detikBali)
Foto: Puncak Waringin, spot terbaik menikmati sunset dan perairan Labuan Bajo yang penuh kapal Pinisi (Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Dinas Pariwisata (Dispar) Manggarai Barat menawarkan destinasi lain imbas turis tidak bisa berkunjung ke Taman Nasional (TN) Komodo karena cuaca buruk. Kapal wisata dilarang berlayar ke TN Komodo sejak Senin (11/3/2024) hingga Sabtu (16/3 2024) karena ada potensi gelombang tinggi dan angin kencang.

"Wisatawan bisa ke Puncak Waringin, bisa ke Gua Rangko, bisa juga ke Gua Batu Cermin," kata Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat Stefanus Jemsifori, Selasa (12/3/2024).

Stefan mengatakan masih banyak destinasi di Labuan Bajo yang bisa dikunjungi wisatawan selama belum bisa ke TN Komodo. Kendati TN Komodo destinasi unggulan, sejumlah spot wisata di Labuan Bajo juga bisa memberikan pengalaman berkesan kala dikunjungi wisatawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puncak Waringin yang berada di bukit Labuan Bajo menjadi spot terbaik melihat sunset atau pemandangan perairan Labuan Bajo yang penuh dengan ratusan pinisi. Puncak Waringin hanya ditempuh lima menit dari Kawasan Marina Labuan Bajo.

Adapun Gua Batu Cermin menyajikan pesona alam unik dan menakjubkan. Objek wisata tersebut terdapat gua terowongan yang berada di bukit batu seluas 19 hektare, dan tingginya 75 meter. Sinar matahari yang masuk melalui dinding-dinding gua, memantulkan cahaya di dinding batu merefleksikan cahaya kecil ke area lain dalam gua, sehingga terlihat seperti cermin.

Stalaktit dan stalagmit dalam gua juga terlihat berkilauan saat disinari cahaya senter maupun cahaya matahari. Bagian dalam gua yang tidak kena sinar matahari terlihat gelap. Butuh bantuan cahaya senter untuk melintasi bagian gua yang gelap ini.

Gua Rangko juga tak kalah menarik untuk dikunjungi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo. Di dalamnya terdapat kolam air asin yang jernih dan segar sedalam tujuh meter. Wisatawan bisa berendam atau berenang di kolam tersebut. Air kolam terlihat berwarna biru saat pantulan cahaya matahari masuk ke dalam gua.

Bagian dalam gua yang agak gelap juga berubah menjadi terang karena dinding-dinding dalam goa memantulkan cahaya sinar matahari. Pemandangan kian indah dengan endapan batu kapur berbentuk stalagmit dan stalagtit di mulut gua.

Gua Rangko berada tak jauh dari pantai. Dari Labuan Bajo, wisatawan bisa menggunakan moda transportasi darat atau laut kurang lebih 30 menit. Dari dermaga Desa Rangko ditempuh selama kurang lebih 45 menit menggunakan perahu nelayan. Wisatawan juga harus trekking sekitar 20 menit untuk mencapai goa tersebut.

Selain tiga spot wisata itu, Stefan juga mengajak wisatawan untuk mengunjungi spot-spot di Desa Wisata di Kabupaten Manggarai Barat. Ada banyak spot wisata yang bisa dikunjungi, salah satunya desa wisata di Kecamatan Lembor. "Kalau ke desa wisata sebaiknya ke agrowisata Ngalor Kalo di Lembor," ujar Stefan.

Agrowisata Ngalor Kalo terletak di Desa Siru, Kecamatan Lembor. Spot wisata tersebut menawarkan pemandangan indah persawahan Lembor.




(dpw/hsa)

Hide Ads