Pantai Oi Fanda Bima memiliki keindahan yang memukau. Namun sayang, akses jalan menuju pantai yang berada di Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini rusak cukup parah.
Saat detikBali berkunjung ke pantai ini, Minggu (10/2/2024) sore, akses jalan menuju Pantai Oi Fanda belum diaspal. Jalan tanah dipenuhi kubangan, lumpur di bahu jalan hingga batu-batu kecil.
Meski kondisi jalan rusak parah, tiba di Pantai Oi Fanda cukup terobati dengan suasana pantai yang indah dan sejuk. Ditambah lagi pasir putih pantai. Perahu-perahu nelayan di tengah laut menambah kekayaan panorama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk masuk ke pantai juga tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Pengunjung diminta membayar biaya parkir Rp 5 ribu untuk sepeda motor. Sedangkan mobil Rp 20 ribu. Biaya tersebut sudah lengkap dengan jumlah orang dalam kendaraan.
Di lokasi Pantai Oi Fanda, terdapat toilet umum yang terbilang bersih. Tarifnya Rp 2 ribu. Ada pula fasilitas beberapa gazebo hingga musala. Pantai ini sangat cocok untuk healing. Pengunjung juga bisa beraktivitas lebih banyak dengan diving hingga snorkeling.
Salah seorang pengunjung, Mukmin (40), mengaku ke pantai Oi Fanda bersama rombongan keluarga menggunakan mobil pik up. Mukmin mengaku takjub dengan keinginan pantai Oi Fanda.
"Pantainya indah, toilet umum hingga pasir pantai cukup bersih dari sampah," kata warga Kelurahan Santi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima ini kepada detikBali, Minggu sore.
Meski begitu, lanjut dia, ada yang perlu diperbaiki dan dibenahi. Salah satunya akses jalan menuju Pantai Oi Fanda. Menurut Mukmin, kondisi jalannya rusak parah. Hal itu juga kemungkinan menyebabkan sepinya pengunjung.
"Akses jalan menuju pantai ini yang perlu diperbaiki. Kalau jalan baik, sudah pasti pengunjung bakal ramai," harapnya.
![]() |
Terpisah, Kepala Desa Nipa, Mahfud, mengakui akses jalan menuju Pantai Oi Fanda yang rusak parah. Menurutnya, akses jalan yang belum diperbaiki atau belum diaspal tinggal sepanjang 500 meter.
"Tinggal 500 meter saja yang belum diaspal," kata Mahfud dikonfirmasi detikBali, Senin (11/2/2024).
Mahfud berharap akses jalan menuju Pantai Oi Fanda agar segera diperbaiki secepatnya oleh Pemkab Bima dan Provinsi NTB. Selain itu juga membahas terkait kepemilikan lahan. Sebab pantai ingin dijadikan aset Pemerintah Desa (Pemdes).
"Kami harapkan Pemkab Bima dan Pemprov NTB Memperbaiki ruas jalan yang masih rusak hingga menjadikan pantai Oi Fanda sebagai aset Desa," ujarnya.
Mahfud mengungkapkan karena persoalan lahan, Pemdes belum mengelola Pantai Oi Fanda secara profesional. Karena saat ini sedang menunggu penerbitan peraturan desa (Perdes). Selain itu, sebagian lahan di sekitar pantai Oi Fanda kebanyakan milik masyarakat.
"Untuk sementara masih dikelola masyarakat yang memiliki lahan. Kami ingin Pemdes yang kelola sebagai obyek PADes dan PAD Pemkab Bima," imbuh Mahfud.
(hsa/hsa)