Bila datang ke Bali cobalah berkunjung ke Kabupaten Buleleng, yang memiliki wisata alam dengan konsep nyegara gunung. Salah satu yang bisa dikunjungi yakni Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.
Berada di ujung timur Kabupaten Buleleng, desa yang berjarak kurang lebih 45 kilometer dari pusat kota ini menyediakan wisata yang bisa memacu adrenalin. Di sini traveler bisa mencoba memacu adrenalin dengan menuruni jalur sepeda gunung sepanjang 10 kilometer.
Perbekel Desa Penuktukan Komang Gangga Prebawa mengatakan jalur sepeda gunung, dimulai dari Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Bangli. Keberadaan jalur ini merupakan hasil kerja sama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Siakin dan BUMDes Penuktukan, yang sebenarnya sudah ada sejak lama, namun kunjungannya sedikit lesu karena Pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi satu tahun terakhir ini sudah mulai ramai. Jalur masuknya lewat Desa Siakin, Kintamani, Bangli," ujar Prebawa kepada detikBali, Minggu (27/8/2023).
Prebawa melanjutkan nantinya di sepanjang perjalanan menuruni jalur, traveler akan melewati rimbunnya pepohonan dan pemandangan hamparan laut yang bisa dilihat dari atas ketinggian. Tentunya dengan suasana yang sejuk karena berada di pegunungan. Selain itu, traveler tentu akan melewati medan yang menantang, di mana terdapat tiga titik paling menantang salah satunya yang disebut jalur playboy.
"Pengunjung akan menikmati pemandangan alam yang sejuk dan akan disajikan medan menantang di antaranya ketika melewati titik, ada tiga titik kalau biasanya para pesepeda yang sudah pernah mencoba jalur yang paling menantang namanya jalur playboy," jelasnya.
Adapun tarif yang dikenakan untuk bisa mencoba jalur sepeda gunung ini sangatlah terjangkau, yakni dengan membayar sejumlah Rp 50 ribu per orang sudah bisa menjadi mencoba jalur sepeda gunung di Desa Penuktukan ini.
Jika sudah berada di bawah, namun ingin mencoba lagi, pengelola, kata Prebawa, juga sudah menyediakan mobil untuk mengangkut sepeda kembali ke garis start.
"Untuk biaya masuk jalur Rp 50 ribu per orang dan kalau mau mencoba kembali mobil disediakan tarif menyesuaikan. Rata-rata sebulan ada 100 pesepeda yang datang mencoba jalur ini," imbuhnya.
Selain jalur sepeda, Desa Penuktukan juga memiliki beberapa destinasi yang sayang untuk dilewatkan, seperti wisata diving melihat terumbu karang. Serta tidak lupa kuliner tradisionalnya akan memanjakan lidah, seperti bubur mengguh.
Jika traveler ingin tinggal lebih lama di Desa Penuktukan desa juga menyediakan area camping ground seluas 8 are yang berada di wilayah hutan Desa Penuktukan.
Di lokasi camping ini, traveler bisa menikmati keindahan sunrise di pagi hari. Jika ingin tinggal lebih nyaman, desa juga sudah menyediakan homestay dan vila.
"Kami sudah sediakan tempat camping ground dan dari sini wisatawan akan menikmati langsung sunrise yang menakjubkan melalui kawasan hutan Desa Penuktukan. Kami sudah menyiapkan tenda dengan kapasitas per tenda tiga orang," tandasnya.
(nor/dpw)