Gubernur Bali Wayan Koster menyebut para pelaku pariwisata di Bali sombong ketika pariwisata mulai bangkit seiring berakhirnya pandemi COVID-19.
"Biasanya pelaku pariwisata itu agak sombong. Ketika susah ribut, menyalahkan pemerintah. Ketika dia (pariwisata) hidup dia (pelaku pariwisata) lupa pemerintah," ujar Koster dalam sambutannya di pembukaan acara "Workshop Dukungan Eksekutif dan Legislatif dalam Pengembangan Program Air Minum di Perkotaan" (National Urban Water Supply Project/NUWSP) di The Trans Resort Bali, Kuta, Badung, Kamis (3/8/2023).
Menurut Koster, perilaku tersebut merupakan kebiasaan buruk dari pelaku pariwisata di Bali. "Karena itu sekarang saya sedang briefing supaya kita ini sama-sama hidup. Survive semuanya. Saling membutuhkan, tidak boleh saling menyalahkan satu sama lain," tegas gubernur yang masa jabatannya berakhir pada September itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Koster mengimbau untuk bekerja sama. "Sekarang itu yang dapat saya sampaikan sebagai sharing dalam acara workshop ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Koster mengatakan bahwa selama pandemi COVID-19 yang berlangsung lebih dari dua tahun, pariwisata Bali terpuruk. "Jalan-jalan sepi, sunyi, senyap. Sekarang sudah bergairah lagi," terangnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini juga mengucapkan terima kasih kepada kepala daerah dan ketua DPRD yang hadir dalam workshop yang bakal berlangsung selama tiga hari.
"Terima kasih bapak/ibu sudah hadir kembali. Kalau yang hadir ini satu orang satu kamar, saya kira berarti sekitar 100 kamar lebih yang terisi di hotel ini," imbuhnya.
"Jadi manajemen hotel di sini harus bilang terima kasih sama Pak Dirjen Pembangunan Daerah karena bikin acara di sini," Koster menambahkan.
(hsa/nor)