Atraksi wisata paramotor kini bisa dinikmati di Pantai Biaung, Banjar Biaung, Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali. Lewat atraksi ini, detikers bisa menikmati keindahan pesisir Pantai Biaung, Pantai Padanggalak, hingga Pelabuhan Sanur dari udara.
Manager Operasional Paramotor Bali Ayu Pujawati (33) mengungkapkan atraksi paramotor ini kerap diminati oleh wisatawan mancanegara (wisman). Turis asing yang kerap menikmati atraksi wisata paramotor seperti Australia, Rusia, hingga Eropa.
"Peminatnya sejauh ini Australia, Rusia, Eropa, karena mereka suka adrenalin. Jadi sejauh ini peminatnya itu turis (asing) sih. Jadi kami mau jangkau peminatnya (dari) lokal juga," kata Ayu kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayu menuturkan paramotor sebenarnya adalah atraksi paralayang bermotor. Karena itu, paramotor merupakan modifikasi dari olahraga paralayang.
Jika paralayang membutuhkan tebing untuk take off, maka paramotor bisa memulai terbang dari manapun, terutama area pantai. Sebab, paramotor dibantu dengan tenaga mesin saat terbang.
"Jadi untuk angin nol atau anginnya kecil, di paralayang mungkin tidak bisa, bisa menggunakan paramotor," terangnya.
Paramotor, tutur Ayu, awalnya merupakan olahraga dirgantara. Seiring berjalannya waktu, paramotor saat ini sudah menjadi atraksi wisata. Bedanya, atraksi paramotor belum banyak diketahui oleh masyarakat seperti halnya paralayang.
Kini pihaknya secara perlahan terus mencoba memperkenalkan olahraga paramotor kepada masyarakat. Salah satunya yakni dengan mendidik siswa yang ingin belajar menjadi atlet paramotor.
Pilot dariParamotor Bali kini mengajarkan siswa yang akhirnya sampai saat ini sudah bisa terbang. Total terdapat sebanyak 24 siswa yang dididik untuk belajar mengenaiparamotor.
Dibuka Setahun-Kerap Berpindah
Atraksi wisata paramotor ini telah dibuka kurang lebih selama satu tahun. Hanya saja, sebelumnya tidak bertempat di Pantai Biaung, melainkan di Pantai Munggu, Desa Munggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Atraksi ini juga sempat dibuka di Atlas Beach Fest.
Menurut Ayu, atraksi wisata paramotor memang selalu berpindah-pindah tempat sesuai dengan session angin. "Jadi kami tidak punya satu tempat yang menetap untuk dalam jangka waktu lama. Jadi Kami punya adaptasi lagi, pengenalan lagi di tempat baru," ujarnya.
Paramotor Bali menghadirkan atraksi paramotor di Pantai Biaung dengan memanfaatkan musim angin timur. Selain itu, area runway dari Pantai Biaung yang cukup luas dibandingkan dengan pantai yang lain juga menjadi bahan pertimbangan.
"Kami sudah pernah coba di Pantai Dermaga di sebelah Pelabuhan (Sanur) itu juga (area runway) kecil, tapi di sini kami juga bisa pakai event, kami punya banyak tamu, bus-bus atau travel dan juga sudah kerjasama sama desa (dinas), desa adat mengizinkan untuk memakai lokasi ini," kata dia.
Ayu mengungkapkan Paramotor Bali akan menghadirkan atraksi wisata paramotor kurang lebih selama lima bulan di Pantai Biaung, yakni hingga Oktober 2023. Setelah itu, mereka akan berpindah ke daerah Berawa, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
"Kami akan di sini sampai Oktober. Setelah itu akan pindah lagi ke daerah Berawa di Atlas Beach Club. Di situ kami ada kerja sama karena memang season angin di sini juga sudah akan berakhir Oktober. Jadi memang olahraga ini bergantung angin juga," jelasnya.
Tarif dan Waktu Terbang
Masyarakat yang ingin mencoba atraksi wisata paramotor bisa merogoh kocek sebesar Rp 1,2 juta untuk melayang di udara maksimal selama 15 menit. Jika tarif itu dianggap terlalu mahal, detikers bisa mencobanya dengan waktu yang lebih pendek yakni lima menit seharga Rp 600 ribu dan Rp 1 juta untuk 10 menit.
Ayu menjamin keselamatan dari wisatawan yang ingin menikmati atraksi paramotor. Dari sisi kesiapan mesin, ia mengaku terus melakukan maintenance antara dua sampai tiga kali dalam seminggu.
Ia juga menegaskan masyarakat tak perlu takut bila mesin paramotor mati di udara. Sebab, paramotor tetap bisa mendarat dengan memanfaat parasut.
"Jadi biasa orang awam itu takutnya ah ini kalau kenapa-napa sama mesinnya gimana? Event in case kenapa-kenapa di atas, mesinnya mati tiba-tiba, bisa jadi paralayang. Kami bisa guide ke darat pakai parasut," tegasnya.
Tidak ada batasan usia bagi masyarakat yang ingin menikmati atraksi paramotor. Namun yang pasti, mereka yang mau mencoba dipastikan tidak pernah menikmati riwayat penyakit jantung.
"Paling tua yang pernah terbang 84 tahun. Tergantung orangnya berani atau tidak dan tidak ada riwayat serangan jantung. Paling kecil (yang pernah kita terbangkan berusia) 5 tahun," ujar Ayu.
(nor/iws)