Wisata Pulau Penyu di Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, masih menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu dari enam lokasi penangkaran penyu dikelola oleh Kelompok Pelestari Penyu Tambak Sari.
Kelompok yang sudah beroperasi 10 tahun ini sempat vakum akibat COVID-19. Kini, mereka mulai bangkit.
"Kalau dulu sebelum pandemi bisa 500-an orang per hari, hanya wisatawan China," kata pemilik Kelompok Pelestari Penyu Tambak Sari Made Sutama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan ini, jumlah kunjungan hanya mencapai 200 orang per hari, baik domestik maupun internasional.
Dengan dibukanya keran pariwisata di Bali, warga Benoa ini berharap kedatangan turis asal Negeri Tirai Bambu kembali naik. "Katanya dua bulan percobaan Juli-Agustus, mereka (turis asal China) akan datang ke sini," katanya.
Untuk dapat masuk ke lokasi wisata penyu miliknya, pengunjung tidak ditarik biaya. Namun, ia menyediakan kotak donasi seikhlasnya. "Mereka ke sini (Pulau Penyu) menggunakan boat dari Tanjung Benoa," katanya.
Di sini, pengunjung bisa memberikan makanan kepada penyu berupa rumput laut.
Beberapa jenis penyu yang bisa ditemui di sini, di antaranya penyu sisik dan lekang. Ada pula burung merak, burung hantu, burung rangkok, serta iguana.
Tak lama setelah detikBali berbincang dengan Sutama, beberapa kelompok wisatawan tiba. Ada yang dari Malaysia, Australia, dan India.
Ada pula wisatawan domestik dari Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Makasar. Mereka datang bersama keluarga dan teman.
Seorang wisatawan Australia, Jodi (25) mengaku baru pertama kali melihat penyu di Bali. "Saya baru datang kemarin dan ini pertama kalinya melihat penyu di Bali. Ini pengalaman yang paling menakjubkan," ujarnya.
Ia gembira karena bisa merasakan sensasi memberi makan penyu. Meski demikian, ia heran mengapa penyu-penyu ini tidak dibiarkan di lautan lepas.
"Kalau di Australia, penyu ini dimakan suku Aborigin," katanya.
Turis lain, Asifa asal Malaysia datang bersama keluarganya. Mereka datang menggunakan boat dari Tanjung Benoa.
"Tadi membayar Rp 1,5 juta untuk bisa berkeliling dan ingin lihat penyu," ujarnya.
(efr/iws)