Masjid Agung Ibnu Batutah, Simbol Toleransi Beragama di Nusa Dua Bali

Masjid Agung Ibnu Batutah, Simbol Toleransi Beragama di Nusa Dua Bali

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 18 Mar 2023 04:02 WIB
Puja Mandala jadi salah satu destinasi wisata religi yang cukup populer di Bali. Pasalnya di sini terdapat pusat peribadatan bagi lima agama. Penasaran?
Masjid Agung Ibnu Batutah terletak di Kompleks Peribadatan Puja Mandala, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali. (Foto: Poetri/detikcom)
Badung -

Masjid Agung Ibnu Batutah merupakan salah satu masjid yang paling sering dikunjungi jemaah saat sedang berlibur di Bali. Lokasi masjid ini kerap disebut sebagai simbol toleransi umat beragama di Pulau Dewata.

Masjid Agung Ibnu Batutah terletak di Kompleks Peribadatan Puja Mandala, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali. Bangunan masjid ini berdampingan dengan Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Bukit Doa, dan Pura Jagat Natha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak heran, sesekali waktu kumandang azan terdengar berbarengan dengan lonceng gereja dan kidung Hindu. Barangkali, suasana seperti itu sulit ditemukan di tempat lainnya.

Kawasan Puja Mandala ramai dikunjungi oleh wisatawan yang sedang berlibur di Bali. Selain untuk merasakan suasana keberagaman di kawasan tersebut, beberapa wisatawan yang datang juga bertujuan untuk beribadah.

ADVERTISEMENT

Adapun bangunan Masjid Agung Ibnu Batutah cukup besar dengan atap berbentuk limas. Masjid ini terdiri dari dua lantai dan menjadi salah satu pusat kegiatan umat Islam di Bali.

Puja Mandala jadi salah satu destinasi wisata religi yang cukup populer di Bali. Pasalnya di sini terdapat pusat peribadatan bagi lima agama. Penasaran?Kawasan Puja Mandala, Nusa Dua, Bali. (Foto: Poetri/detikcom

Pada lantai satu, terdapat ruangan bawah masjid yang kerap dijadikan sebagai taman pendidikan Al quran dan pengumpulan zakat. Sementara lantai dua menjadi ruang utama yang digunakan umat untuk ibadah.

Ruangan masjid terasa sederhana dengan lantai berwarna abu-abu. Meski begitu, suasana ruang ibadah tampak cantik dengan dinding yang dilapisi keramik abu-abu tua.

Keanggunan mihrab terasa dengan desain yang minimalis. Masjid ini juga dilengkapi dengan berbagai koleksi antik seperti bedug lama dan Al quran tulis tangan.

Untuk diketahui, pembangunan kompleks peribadatan Puja Mandala di Nusa Dua muncul akhir 1980-an. Pembangunan rumah ibadah itu digagas Dirjen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Parpostel), Joop Ave.




(iws/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads