Pesona Gunung Catur, Fakta Unik hingga Tips Pendakian!

Badung

Pesona Gunung Catur, Fakta Unik hingga Tips Pendakian!

tim detikBali - detikBali
Minggu, 26 Feb 2023 03:35 WIB
Potret Pucak Mangu.
Pucak Mangu di Gunung Catur, Badung, Bali. Foto: dok. Pemkab Badung
Badung -

Bagi sebagian orang, Gunung Catur masih terdengar asing. Kebanyakan orang pasti lebih mengenal Gunung Agung dan Gunung Batur sebagai wisata pendakian di Bali.

Padahal, Gunung Catur salah satu gunung tertinggi di Pulau Dewata, dengan ketinggian mencapai 2.096 mdpl. Berbicara Gunung Catur, orang mungkin lebih mengenal Pucak Mangu atau Puncak Mangu.

Meski tak seterkenal Gunung Agung dan Gunung Batur, Gunung Catur cukup menantang untuk didaki. Berikut lokasi, tiket masuk, hingga jalur pendakian Gunung Catur, dirangkum dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi

Gunung Catur berlokasi di Banjar Tinggan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali. Jika dilihat dari peta, Gunung Catur berada di antara sederetan gunung yang berada di jalur tengah Bali.

Harga Tiket Masuk

Tidak dikenakan tiket masuk alias gratis mendaki Gunung Catur. Pendaki hanya harus menjaga kebersihan sepanjang perjalanan ke puncak, karena gunung ini merupakan area yang sakral.

ADVERTISEMENT

Fakta Unik

Terdapat sejumlah fakta unik Gunung Catur yang perlu diketahui sebelum memutuskan melakukan pendakian. Berikut fakta-faktanya.

1. Pura Pucak Mangu

Gunung Catur lebih dikenal sebagai Pucak Mangu karena di puncak terdapat sebuah pura yang diberi nama Pura Pucak Mangu. Suasana gunung juga masih kental dengan budaya Hindu.

Pendaki akan dengan mudah menemukan sesajen di sepanjang jalan pendakian. Sesajen ini biasanya dihaturkan para pendaki sebagai simbol penghormatan dan memohon keselamatan.

Tak hanya sampai di situ, hingga saat ini masyarakat Hindu masih aktif menyelenggarakan upacara adat di Pura Pucak Mangu. Khususnya masyarakat Desa Pelaga.

2. Kerajaan Mengwi

Cikal bakal berdirinya Kerajaan Mengwi diawali dengan tapa brata yang dilakukan I Gusti Agung Putu di Pura Pucak Mangu. Saat itu ia bertapa untuk mencari ketenangan pikiran setelah kalah perang.

Setelah tapa brata selesai, I Gusti Agung Putu bangkit dari kekalahan dan memenangkan peperangan hingga mendirikan Kerajaan Mengwi. Sejak saat itu, Pura Pucak Mangu dipugar.

Pura juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan umat Hindu. Oleh karena itu, Gunung Catur dianggap sebagai gunung yang sakral dan setiap pendaki wajib menjaga sopan santun.

3. Mitos Pohon Kembar

Gunung Catur merupakan hutan tropis yang lebat dan rapat dengan kabut dan tanah yang lembap. Gunung ini juga dihuni sekumpulan monyet.

Terdapat pohon kembar berukuran besar yang berhimpit di tengah rute pendakian ke puncak Gunung Catur. Konon, pendaki harus menjaga sopan santun saat melewati pohon ini, karena pohon ini dianggap sebagai gerbang sakral menuju Puncak Mangu.

Tips Mendaki

Jika memutuskan mendaki Gunung Catur, sebaiknya para pendaki memilih rute yang sering dilewati para pendaki lainn, yaitu melalui Desa Pelaga. Kemudian, menyusuri jalur yang digunakan masyarakat setempat ke Pura Pucak Mangu.

Karena masih cukup jarang dieksplor, jalur pendakian Gunung Catur masih cukup sepi dan tidak rapi. Sehingga, pendaki pemula disarankan menyewa jasa pemandu.

Selain itu, pendaki disarankan memakai pakaian panjang agar tidak terluka jika sewaktu-waktu mendapat serangan monyet. Jangan lupa siapkan perlengkapan pendakian lengkap, seperti obat-obat.

Artikel ini ditulis oleh Ni Kadek Ratih Maheswari peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/irb)

Hide Ads