.webp)
Manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Ulundanu Beratan menggelar parade gebogan mulai Senin (19/13/2022). Parade ini akan berlangsung selama 10 hari atau hingga 29 Desember 2022.
Parade gebogan tersebut dibagi ke dalam dua sesi. Sedianya sesi pertama dilaksanakan pada pukul 11.00 Wita. Namun sesi tersebut dimajukan menjadi pukul 10.00 Wita.
"Sesi dua yang tadinya dijadwalkan pukul 14.00 Wita dimajukan menjadi pukul 12.00 Wita," jelas Humas Manajemen DTW Ulundanu Beratan, Made Sukarata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan jadwal parade tersebut, sambung Sukarata, bersifat fleksibel. Disesuaikan dengan kondisi cuaca di lapangan.
"Karena sore kecenderungan hujan. Kalau cuacanya mendukung, mungkin paradenya sesuai jadwal," sebutnya.
Bahkan besok, Selasa (20/12/2022), parade akan dilaksanakan bersamaan dengan puncak piodalan di Pura Penataran Agung Ulundanu Beratan.
"Yang jelas parade ini masih akan berlangsung sampai 29 Desember 2022 nanti," tegasnya.
Parade gebogan ini melibatkan ibu-ibu dari 12 desa adat dan 6 desa dinas di Kecamatan Baturiti. Serta 2 banjar pengayah dari Kecamatan Marga yakni dari Bayan dan Marga.
Untuk hari ini, parade dilaksanakan ibu-ibu dari Banjar/Desa Antapan dan Banjar Gelogor, Desa Antapan. Iring-iringan para ibu yang menjunjung gebogan ini akan diiringi gamelan beleganjur.
Gebogan merupakan sesajen yang terdiri dari sejumlah kue dan buah-buahan yang disusun sedemikian rupa, baik dari segi warna maupun corak, dan dilengkapi dengan hiasan janur. Kue, buah-buahan, dan hiasan janur itu ditancapkan pada sebatang pohon pisang yang muda. Batang pisang itu kemudian ditancapkan pada sebuah tempat yang dinamakan dulang.
Gebogan biasanya disiapkan bila ada upacara keagamaan di Bali. Gebogan ini akan dijunjung ibu-ibu menuju pura atau tempat persembahyangan. Begitu juga saat upacara persembahyangan selesai dilakukan.
(iws/dpra)
