Meriah, 80 Teruna Teruni Denpasar Ikuti Lomba Buat Gebogan-Lawar

Meriah, 80 Teruna Teruni Denpasar Ikuti Lomba Buat Gebogan-Lawar

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Rabu, 01 Jun 2022 14:11 WIB
Peserta lomba tengah membuat Gebogan pada Rabu (1/6/2022) di wantilan Pura Agung Petilan Pengerebongan, Desa Adat Kesiman, Denpasar
Foto: Peserta lomba tengah membuat Gebogan pada Rabu (1/6/2022) di wantilan Pura Agung Petikan Pengerebongan Desa Adat Kesiman, Denpasar. (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Suasana di wantilan Pura Agung Petilan Pengerebongan, Desa Adat Kesiman, Denpasar tampak ramai oleh para peserta yang tengah sibuk dalam membuat gebogan dan juga lawar. Ada yang tengah sibuk metanding untuk melengkapi gebogannya dan ada juga yang tengah mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat lawar.

detikBali berkesempatan bertemu dengan salah satu peserta lomba gebogan, yakni Ayu Erbi. Perempuan asal Denpasar, Bali ini menuturkan bahwa ini merupakan kali pertama mengikuti lomba gebogan.

"Antusias sama deg-degan dari kemarin. Apalagi sekarang ini saya lihat saingannya banyak banget," ujar Ayu Erbi ketika ditemui pada Rabu (1/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya pun menyambut baik adanya lomba semacam ini. "Dari adanya lomba ini kami sebagai anak muda jadi makin bisa melestarikan budaya Bali salah satunya ya dengan pembuatan gebogan," katanya.

Tak berbeda jauh dengan Ayu Erbi, salah satu peserta lainnya, yaitu Cokorda Istri Triana Susilawati Sukawati menilai bahwa acara yang digelar oleh truna truni Kota Denpasar ini sangatlah positif.

ADVERTISEMENT

"Kita bisa makin belajar dan tentunya bisa melestarikan kebudayaan Bali biar gak punah. Khususnya bagi anak muda jangan sampai nanti banyak yang gak ngerti dan gak tahu cara metanding atau mejejaitan apalagi buat gebogan ini," ucap perempuan berusia 19 tahun ini.

Baginya, lomba gebogan kali ini merupakan lomba kedua yang pernah ia ikuti.

"Saya lumayan deg-degan juga karena saya lihat di sini banyak peserta yang lebih pro buat gebogannya," tutur perempuan yang akrab disapa Coktri ini.

Sementara itu, ketua panitia event lomba gebogan dan ngelawar, Ida Bagus Indra Subawa Putra menjelaskan bahwa event tersebut merupakan event dan terobosan baru dari truna truni Kota Denpasar ditahun 2022.

"Acara ini adalah sebuah kreativitas dengan tujuan agar anak muda zaman sekarang bisa terus mengingat budaya kita karena seperti yang kita lihat sekarang ini banyak anak muda yang semakin lupa dengan budaya," ungkapnya.

Menurutnya, meskipun acara ini terbilang baru, namun antusias peserta terbilang positif. "Antusiasnya bagus sekali dan saya sendiri cukup kaget karena ini acara baru dan terobosan baru dari kami," jelasnya.

Ia menuturkan, kurang lebih sebanyak 80-an orang berpartisipasi dalam lomba tersebut. "Penilaian dari ngelawar ini kami lihat dari bagaimana kerjasama peserta, kebersihan, tekstur dan rasa. Jadi, semua komponen itu kami nilai. Kalau penilaian gebogan kami lihat dari keserasiannya, kerapian, warna dan perpaduan buah dan bunganya," jelas Finalis Truna Truni Kota Denpasar Tahun 2022 ini.

Pihaknya pun berharap ke depannya masyarakat khususnya anak muda Bali bisa makin melestarikan kebudayaan Bali khususnya dalam pembuatan gebogan dan juga lawar.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads