Fenomena Tahunan, Pantai Kuta Kembali Dipenuhi Sampah Kiriman

Fenomena Tahunan, Pantai Kuta Kembali Dipenuhi Sampah Kiriman

Triwidiyanti - detikBali
Selasa, 25 Okt 2022 12:42 WIB
Sampah yang memenuhi Pantai Kuta dibersihkan dengan alat berat Selasa (25/10/2022).
Foto: Sampah yang memenuhi Pantai Kuta dibersihkan dengan alat berat Selasa (25/10/2022). (Triwidiyanti/detikBali)
Badung -

Fenomena sampah kiriman saat musim hujan kembali melanda Pantai Kuta, Badung, Bali. Selasa (25/10/2022) tumpukan sampah nampak memenuhi sepanjang garis pantai. Didominasi oleh sampah potongan-potongan kayu.

Pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung menyebut, tumpukan sampah ini memang fenomena tahunan.

"Iya ini kita duga faktor cuaca ini dan karena adanya abrasi ini, kalau puncaknya biasanya di bulan Desember sampai tahun baru, dan mereda bisanya sampai April mendatang," ungkap I Made Gede Dwipayana selaku Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut DLHK Badung, di Pantai Kuta, Selasa (25/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena sampah kiriman ini menurutnya sudah ada sejak dua minggu yang lalu, yang disebabkan faktor cuaca akibat hujan ekstrem. Dan kondisi hari ini lumayan banyak sehingga pihaknya hari ini melakukan aksi pembersihan di Pantai Kuta.

"Kalau ini hariannya mungkin sekitar 10 ton," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dwipayana mengungkapkan bahwa sampah kiriman tersebut diduga berasal dari arah barat seperti Jembrana, bahkan wilayah Jawa Timur. Hal ini terbukti dengan banyaknya barang-barang seperti topi sekolah bertulisan Jawa Timur.

Dwipayana membeber, sampah kiriman tidak hanya di Pantai Kuta saja. "Sepanjang pantai barat Jimbaran, Legian dan Seminyak atau kurang lebih 16 km hampir merata terjadi," katanya.

Sepanjang bibir Pantai Kuta, Badung, Bali penuh dengan sampah.Foto: Sepanjang bibir Pantai Kuta, Badung, Bali penuh dengan sampah. (Triwidiyanti/detikBali)

DLHK mencatat, sebagaimana dipaparkan Dwipayana, para kurun November 2021 hingga April 2022 volume sampah mencapai 3.000 ton.

Banyaknya kayu berukuran jumbo menjadi kendala sendiri dalam proses evakuasi.

"Kalau volume kayu yang besar ini kita potong dulu samalah kita buang ke TPST Jimbaran, mungkin sekitar 25 truk sudah dikirim kesan," katanya.

Selain di TPST Jimbaran pihaknya juga bekerjasama dengan pihak desa adat yang memiliki pantai agar meluangkan lahan kosong untuk pembuangan kayu-kayu tersebut.

Untuk penanganan evakuasi tersebut pihaknya mengerahkan sejumlah personel untuk melakukan pembersihan.

"Untuk loader 4, beach cleaner 2," katanya.

Sementara itu, pantauan detikBali di lokasi pihak proyek penataan Pantai Seminyak, Legian, Kuta (Samigita) meminjamkan alat berat dan crane untuk menyingkirkan sejumlah kayu-kayu tersebut.

Sejumlah turis asing pun nampak menikmati olahraga surfing meski dengan kondisi banyak kayu. Menurut I Made Gede Dwipayana proses pembersihan bisa berlangsung hingga 3 hari ke depan.




(hsa/dpra)

Hide Ads