Bupati Giri Prasta Tak Mau Kuta seperti Hawaii

Bupati Giri Prasta Tak Mau Kuta seperti Hawaii

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 29 Sep 2022 12:13 WIB
Wajah baru Pantai Kuta yang tengah dilakukan penataan.
Foto: Wajah baru Pantai Kuta yang nampak lebih rapi dan indah. (Istimewa)
Badung -

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyebut, program revitalisasi Pantai Kuta memang harus dilakukan agar Kuta tidak ditinggal wisatawan. Dia mengaku tidak ingin Kuta seperti Hawaii yang sampai sekarang aktivitas pariwisatanya belum normal selepas badai pandemi.

"Penting, amat sangat penting kami tidak mau seperti Hawai ditinggalkan wisatawan lokal dan asing makanya kami wujudkan wajah baru di Kuta kami juga bangun tsunami early system," kata Giri Prasta saat diwawancarai soal program revitalisasi di Badung, Kamis (29/9/2022).

Revitalisasi kawasan wisata Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita) menelan anggaran daerah mencapai Rp 250 miliar. Sejauh ini, proyek revitalisasi mencapai 50 persen. Pantai Kuta pun nampak makin rapi dan indah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Bendesa Desa Adat Kuta I Wayan Wasista mengungkapkan, penataan Pantai Kuta yang tengah dilakukan saat ini merupakan usulan dari pihaknya kepada Pemkab Badung.

"Pantai Kuta itu perlu mendapat perhatian pemerintah, satu mungkin karena abarasi, mungkin situasinya masih itu-itu saja. Makanya kita rapat desa memutuskan untuk melakukan penataan pantai sehingga ada usulan ke pemerintah," kata Wasista kepada detikBali belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Menurut Wasista, pihaknya telah membentuk tim kajian teknis terkait pengusulan penataan Pantai Kuta. Tim kajian itu kemudian membuat desain penataan Pantai Kuta untuk selanjutnya diusulkan kepada pemerintah.

Berdasarkan desain tersebut, Pantai Kuta nantinya akan dihiasi patung, ada skate park, tempat bermain, dan fasilitas untuk disabilitas. Sementara itu, pedagang-pedagang di pinggir pantai juga ditata rapi. Menurutnya, semua pihak terakomodir dalam penataan Pantai Kuta dengan wajah barunya itu.

"Struktur pantai Kuta kan alami ya, dengan pasir putihnya. Tidak seperti di Sanur. Kalau di Sanur kan dipasangi cribe. Nanti (kalau Pantai Kuta dipasangi cribe) dikhawatirkan ombaknya akan hilang, artinya ombak untuk surfing, karena di pantai Kuta kan identik dengan surfing," ungkapnya.

Hingga saat ini, progres penataan Pantai Kuta sudah sekitar 50 persen. Areal paving yang bisa dipakai untuk jogging track juga belum tersambung secara keseluruhan. Paping untuk jogging track itu bakal dipasang hingga ke selatan dekat dengan Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Selain dipakai untuk jogging, penataan Pantai Kuta tentunya tetap bisa dipakai bersantai untuk menikmati matahari terbenam. Wasista memastikan bahwa wisatawan, baik mancanegara maupun domestik akan sangat menikmati Pantai Kuta jika nantinya penataan tersebut rampung.

"Satu memang untuk santai, kemudian menikmati terbenamnya matahari, kemudian masyarakat bisa melakukan jogging pagi hari sore hari. Jadi pedagang-pedagang itu kita atur, kita atur tempatnya. Nanti cantik sekali jadinya. Sehingga masyarakat baik itu penduduk lokal para wisatawan asing domestik sangat menikmati Pantai Kuta," tuturnya.




(hsa/dpra)

Hide Ads