Kunjungan wisatawan ke objek wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu terus meningkat. Selama ini, Uluwatu memang menjadi primadona wisatawan untuk menyaksikan pementasan Tari Kecak dengan latar hamparan laut biru dan sunset di sore hari.
Objek wisata yang berada di Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali itu juga dipilih sebagai tempat yang dikunjungi oleh ratusan delegasi yang sedang mengikuti pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), Sabtu (28/5/2022).
Manager Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana menyebut, kunjungan sudah terlihat meningkat pasca sejak Maret 2022 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, saat ini jumlah kunjungan wisatawan sudah mencapai 3.000 orang per hari.
"Saat ini wisatawan sudah masuk ke angka 3000 per hari. Nah, karena kemarin dihalangi hujan, jadi pada prinsipnya ada pertumbuhan saat ini semenjak dibukanya international flight kita sudah membaik," kata Wijana saat ditemui di Pura Luhur Uluwatu, Sabtu (28/5/2022).
Wijana menyebut, wisatawan yang berkunjung ke Pura Luhur Uluwatu kini didominasi wisatawan domestik. Hal ini berbeda dengan situasi sebelum pandemi yang justru didominasi oleh wisatawan mancanegara.
Adapun wisatawan mancanegara, kata Wijana, rata-rata berasal dari Belanda, dan Australia.
Ia berharap, kedatangan para delegasi GPDRR ke Uluwatu dapat memantik wisatawan untuk berkunjung dan membuktikan bahwa situasi di Bali saat ini aman.
"Harapannya bisa merangsang dan memberikan informasi yang positif ke dunia internasional khususnya di Uluwatu dan Bali Indonesia pada umumnya, kita aman dan sudah siap terutama dari sisi kunjungan," harapnya.
Sementara itu, salah seorang delegasi GDPRR asal Kenya bernama Pauline Madiro mengaku bahwa ini merupakan kunjungan pertamanya ke Pulau Bali.
Ia mengaku kagum akan keindahan alam dan budaya Pulau Bali.
"This is my first time come to Bali and i so interesting, i love everything i seen. Yes this is my first come to Uluwatu it is very interesting," ucapnya kepada detikBali.
"Its really amazing because it is rich culture here, available to visit the beach here necessary looking to the beach at least just looking the ocean, i thinks its really cool, at all they present zona Tsunami, i am very-very interesting," imbuhnya terkagum-kagum. (*)
(iws/iws)