.webp)
Para turis atau wisatawan nampaknya memanfaatkan momentum liburan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau 2022 Masehi ke Bali.
Salah satu destinasi yang ramai dikunjungi Provinsi Bali yakni Pulau Nusa Penida dan Pulau Nusa Lembongan.
Ramainya wisatawan, baik domestik maupun mancanegara berlibur ke Pulau Nusa Penida dan Pulau Nusa Lembongan bisa dilihat dari suasana Pelabuhan Penyeberangan di Pantai Sanur, Denpasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para turis nampak berduyun-duyun hendak menyeberang ke dua pulau yang ada di Kabupaten Klungkung itu.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa Wilayah Kerja Sanur I Ketut Suratnata Putra mengatakan, peningkatan penyeberangan wisatawan dari Pelabuhan Sanur ke Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan pada saat momentum libur Lebaran sudah terjadi sejak 30 April 2022.
"Kenaikan yang mulai kelihatan itu mulai tanggal 30 April 2022. Pada tanggal 30 April 2022 lalu itu sudah mulai sampai ada peningkatan sampai dengan 100 persen peningkatan," kata Suratnata saat ditemui detikBali di lokasi, Kamis (5/5/2022).
"Terus (habis 30 April 2022) naik lagi sampai kemarin terkahir itu sudah mencapai tiga kali lipat atau 300 persen kenaikan mobilisasi kenaikan orang berkunjung atau pun wisatawan yang berkunjung ke daerah Nusa Penida melalui Sanur," tambahnya.
detikBali tiba di lokasi guna memantau suasana Pelabuhan Penyeberangan Sanur sekitar pukul 08.48 WITA.
Sesampainya di sana detikBali melihat bahwa sudah ramai sekali wisatawan yang memadati Pelabuhan Penyeberangan Sanur untuk berangkat ke Pulau Nusa Penida dan Pulau Nusa Lembongan.
Seperti diketahui, Pulau Nusa Penida dan Pulau Nusa Lembongan memang menjadi destinasi wisata yang sedang 'naik daun' hingga saat ini. Di dua pulau itu ada berbagai tempat wisata, terutama pantai, yang sangat gemar dikunjungi wisatawan.
Di Pulau Nusa Penida, ada beberapa tempat wisata yang gemar dikunjungi seperti Kelingking beach, Broken beach, Angle's Billabong dan sebagainya. Kemudian di Pulau Nusa Lembongan ada Pantai Jungut Batu, Devil's tears, wisata susur mangrove dengan kano hingga wisata jembatan kuning.
Saat detikBali di Pelabuhan Penyeberangan Sanur, para wisatawan terlihat ada yang sedang membeli tiket, ada pula yang baru tiba, tidak sedikit juga yang sedang menunggu panggilan untuk mendapat giliran menyeberang. Pada pagi itu, lokasi Pelabuhan Penyeberangan Sanur nampak penuh.
Namun suasana tersebut berlangsung hingga sekitar pukul 09.00 WITA. Setelah para wisatawan itu berangkat, potret Pelabuhan Penyeberangan Sanur nampak sedikit lengang. Meski demikian, masih ada beberapa rombongan turis yang hendak menyeberang.
Suratnata menuturkan, pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub), khususnya Direktorat Perhubungan Laut sudah membuka posko selama sebulan untuk mengantisipasi libur Lebaran 2022, termasuk pihaknya di KSOP Kelas II Benoa Wilayah Kerja Sanur. Posko lebaran dibuka mulai 17 April hingga 18 Mei 2022.
Berdasarkan data posko Lebaran tersebut, rata-rata terdapat wisatawan yang menyeberang ke Pulau Nusa Penida dan Pulau Nusa Lembongan sebanyak 1.000 orang per hari sebelum 30 April 2022. Namun sejak 30 April 2022 mulai terjadi peningkatan.
Namun pada 5 Mei 2022 ini, trip kapal dan penumpang mulai terlihat menurun, namun tidak terlalu banyak.
"Untuk hari ini untuk kegiatan kapalnya terjadi penurunan memang, tetapi dari penumpang ada juga penurunan, tetapi tidak terlalu banyak. Yang kemarin saya ambil perbandingan tiga hari terkahir, tanggal 3 penumpang naik 3.369, tanggal 4 kemarin 3.630 terus untuk hari ini baru masuk 3.090. Mulai terjadi sedikit penurunan," terangnya.
"Dari kegiatan kapalnya tanggal 3 itu, (ada pergerakan) 79 kapal, tanggal 4 ini 72 (kapal) dan hari ini pada saat jam ini (hingga pukul 10.00 WITA) ada kegiatan 53, lagi 20 trip ada penurunan," jelasnya.
Selain membuka posko Lebaran, Suratnata menjelaskan bahwa pihaknya tidak melakukan persiapan khusus pada momentum libur Hari Raya Idul Fitri kali ini. Hanya saja pihaknya memastikan agar sarana pengangkut wisatawan atau kapal laik untuk digunakan.
"Kita perhatikan di sini adalah menyangkut sarana transportasinya. Semua sarana transportasi yang dianggap laik dan sudah melakukan perbaikan agar dipersiapkan dan untuk itu ada peningkatan pergerakan kapal atau pergerakan sarana," paparnya.
"Kita siapkan hanya dari segi sarananya untuk menghindari jangan sampai ada penumpang yang sampai tidak bisa terangkut ataupun terlayani tetapi tetap memperhatikan dari aspek keselamatan maupun dari protokol kesehatan karena kita masih dalam masa pandemi," tutur Suratnata.
(dpra/dpra)
