Masa libur Lebaran hanya tinggal beberapa hari lagi. Pemerintah menetapkan libur Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama hingga 6 Mei 2022.
Nah, sayang rasanya bila sisa momen liburan itu tidak dimanfaatkan dengan baik bersama keluarga atau teman-teman.
Jika Anda sudah pernah mengunjungi beberapa objek wisata berbasis desa, agrowisata, kuliner, dan sebagainya, tak ada salahnya mencoba paket ekowisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabupaten Gianyar menawarkan beberapa destinasi alam yang menarik dikunjungi.
Selain wisata budaya, Gianyar juga unggul dengan wisata air terjun. Sejumlah objek sudah dikenal publik mancanegara. Ada lima objek wisata air terjun di Gianyar yang ciamik versi detikBali. Berikut lima air terjun tersebut.
1. Air Terjun Tegenungan
Keberadaan air terjun Tegenungan rasanya sudah tidak asing lagi. Air terjun yang mengalir deras dari aliran sungai Petanu atau Tukad Petanu ini memang sudah ikonik banget.
Air Terjun Tegenungan bisa diakses melalui bypass Ida Bagus Mantra menuju Desa Adat Tegenungan di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati. Jaraknya sekitar 18 kilometer dari Denpasar.
Dengan harga tiket yang masih terjangkau, yakni Rp 20 ribu, Anda bisa menikmati beragam fasilitas. Seperti kolam renang dari sumber mata air alami, beragam spot selfie, bird cage, hingga gazebo untuk istirahat.
Paling penting, mata bakal dimanjakan air yang jernih serta sejuknya embun dari gemercik air. Jika beruntung, pengunjung juga bisa menikmati gugusan warna pelangi, hasil dari pembiasan cahaya air terjun. Pokoknya ciamik!
Eh, harga tiket itu hanya berlaku bagi wisatawan mancanegara dan domestik luar Bali. Untuk warga lokal Bali, pastinya dapat harga istimewa. Yakni Rp 10 ribu per orang. Jadi bisa sepuasnya keliling sambil cuci mata di sana.
2. Air Terjun Kanto Lampo
Air terjun ini tidak kalah ngetop di Gianyar. Terbukti, pengunjung bukan cuma berasal dari warga lokal dan domestik, namun juga berasal dari belahan dunia seperti Australia, beberapa negara Asia dan Eropa.
Berlokasi di Banjar Kelod Kangin, Desa Beng, Kecamatan Gianyar, pengunjung cukup membayar tiket Rp 20 ribu untuk semua kelas. Baik turis asing maupun domestik. Di sana, Anda dapat menikmati rembesan air pada susunan bebatuan menjorok.
Ini menambah kesan artistik semakin kuat. Anda bisa mengunjungi Air Terjun Kanto Lampo pada siang menjelang sore hari. Suasana di sekitarnya akan lebih dramatis. Aksesnya sudah tertata rapi, sehingga nyaman bagi wisatawan.
Selain tiket masuk, ada pula paket khusus untuk prewedding, shooting foto, video, bahkan film antara Rp 300 ribu sampai Rp 3 juta. Lokasinya tidak jauh dari Kota Gianyar, sekira 5 menit dari pusat kota. Jika ditempuh dari Denpasar, jaraknya sekira 27 kilometer.
3. Air Terjun Suwat
Hamparan sawah warga Desa Suwat menjadi penyambut paling pertama bagi wisatawan jika berkunjung ke Air Terjun Suwat. Destinasi yang satu ini masih tergolong newbie. Akan tetapi, sudah bisa menyamai kepopuleran air terjun lainnya di Gianyar.
Air Terjun Suwat sejak lama dikunjungi wisatawan asing karena sangat menarik untuk latar foto. Airnya tampak tenang. Jika pemotretan diserahkan pada tangan dingin fotografer profesional, hasilnya ciamik. Sehingga tak salah berkunjung ke Suwat.
Pengunjung hanya dikenai tiket Rp 15 ribu untuk dewasa. Baik domestik maupun mancanegara. Untuk anak-anak hanya Rp 10 ribu. Wisatawan biasanya suka berpose di tengah-tengah, di antara kolam yang terbentuk secara alami. Sehingga latar air terjun tampak sangat gagah.
Untuk mencapai Desa Suwat, pengunjung bisa melewati akses menuju Keluarahan Bitera di Kota Gianyar. Anda bisa melaju ke utara hingga menemukan pertigaan, lalu mengarah ke kiri sampai melewati Desa Siangan, lalu sampai di Suwat. Baru pertama masuk gapura, pengunjung sudah disambut papan petunjuk. Lokasi bisa ditempuh dengan jarak 34 km dari Kota Denpasar.
4. Air Terjun Manuaba
Beberapa desa di Kecamatan Tegallalang menawarkan wisata agro sebagai ciri khas. Apalagi kalau membaca kata "Ceking Tegallalang", tentu di benak Anda tertuju pada sawah terasering.
Namun di Desa Kenderan, salah satu desa di bagian timur Tegallalang, juga terdapat satu air terjun. Keberadaan objek ini belum diketahui banyak publik. Namun bagi para petualang, Air Terjun Manuaba sudah tak asing. Butuh waktu 17 menit dari Ubud dan 1 jam dari Denpasar. Jika sampai di Desa Kenderan, carilah Pura Griya Sakti Manuaba untuk menemukan objek.
Pengelola masih menerapkan donasi. Wisatawan bisa sepuasnya berada di lokasi ini untuk merelaksasi pikiran dan tubuh akibat lelah setelah beraktivitas sehari-hari. Air Terjun Manuaba juga masih alami. Di sekitarnya masih ditumbuhi pepohonan. Sangat ciamik!
5. Air Terjun Sumampan
Ini yang berbeda dari wisata air terjun di Gianyar. Air Terjun Sumampan ini dikelola oleh dua warga setempat karena berlokasi di lahan pribadi. Namun, objek ini tergolong layak dicoba karena sudah disiapkan fasilitas penunjang.
Selain menikmati objek utama, pengelola menawarkan paket wisata lain. Seperti kelas belajar mengukir dan gamelan. Ada juga treking di sawah penduduk yang bisa jadi salah satu pengalaman menarik di Sumampan. Saat ini, masih berlaku sistem donasi. Lokasinya di Desa Adat Sumampan, Desa Kemenuh, Sukawati. Jaraknya 18 km dari Denpasar.
(kws/kws)