Cokelat kerap diidentikkan dengan Belanda atau negara negara di Eropa lainnya. Tapi tahukah kamu, banyak produsen cokelat di Eropa membeli kakao dari Bali, khususnya di wilayah Jembrana.
Nah, ingin tahu bagainana kakao dihasilkan di Jembrana? Ingin menikmati cokelat yang diolah langsung di Bali? datang saja
Kampung Cokelat Eco Wisata Berkat Abadi. Tempat ini bisa jadi alternatif tempat wisata di Bali.
Kampung cokelat ini terletak di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana Bali, tak jauh dari jalur utama Denpasar-Gilimanuk. hanya sekitar 4 kilometer dari jalur utama, kamu sudah bisa menikmati wisata cokelat asli Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalur utama Denpasar - Gilimanuk merupakan jalur strategis para pemudik yang hendak ke Jawa, atau para wisatawan dari Pulau Jawa menuju Denpasar atau Badung. Daripada kamu bosan di perjalanan, ada baiknya mampir ke kampung cokelat.
Tak hanya memberikan kemudahan untuk mengeksplorasi destinasi petualangan, tempat wisata di Bali ini juga menawarkan kenyamanan bagi setiap pengunjung.
"Kami ingin menonjolkan nama coklat Jembrana, karena pohon coklat (kakao) banyak di sini, supaya menjadi ikon dan menjadi terkenal," kata pemilik Kampung Coklat Jembrana, Eddie S Bukit,
Kampung cokelat ini tak hanya tempat wisata di Bali, tetap juga mempunyai sarana akomodasi buat kamu menginap lho. Menurut Eddie, wisata Kampung cokelat yang dibangun diatas lahan sekitar 4,6 hektar ini juga sebagai tempat edukasi bagi anak - anak belajar tentang tanaman kakao Jembrana.
"Nanti akan ditanam lagi pohon kakao kurang lebih satu hektar lagi, disamping pohon yang sudah ada kita aktifkan dan kita rawat," ungkapnya.
Kampung cokleat ini juga akan mengembangkan olahan coklat Jembrana, dari fermentasi hingga cokelat sudah siap di makan.
"Program kita ke depan selain edukasi wisata, kita juga akan membuka sekolah kejuruan pastry & bakery collage, yang mana siswa di buatkan program produksi makanan olahan dari cokelat dan nantinya bisa membuka usaha produk UMKM mandiri makanan berbasis kakao Jembrana yang sudah terkenal," tuturnya.
Pembangunan lanjutan di Kampung cokelat akan dibangun proses permentasi dan olahan biji coklat jadi powder bubuk cokelat yg enak diminum dan bahan baku pembuatan cake coklat dari butter dan dark coklat.
"Kami juga membangun fasilitas tambahan tempat selfi, villa private dengan kolam, outbond untuk flying fox dan restoran di area sungai di belakang yang sangat tenang untuk bisa dipakai yoga area dan healing," terangnya.
Meski awalnya kontur lahan merupakan perbukitan yang curam, oleh pemilik didesain dengan arsitektur yang apik menjadi salah satu faktor penentu kenyamanan. Akomodasi ini menyediakan fasilitas memadai dan pelayanan yang tetap terjaga mutunya.
"Tersedia kolam renang, tempat bersantai sendiri maupun bersama teman dan keluarga, melakukan relaksasi dan memanjakan diri," ucapnya.
Tidak hanya itu, kehadiran Kampung Cokelat Jembrana yang baru berusia setahun, juga membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar karena bisa menyerap tenaga kerja, terutama tenaga kerja lokal di desa setempat. "Kita baru memperkerjakan 10 orang. Sewaktu pembangunann masa sulit pademi kita mempergunakan tenaga lokal 50-75 orang, semuanya tenaga lokal disini," Jelasnya.
Disamping tempat berlibur, bermalam, berekreasi dan juga yang tidak kalah penting adalah tempat belajar.
Terdapat juga restoran yang menyajikan menu lezat ala Kampung Cokelat Jembrana, disamping juga akses wifi gratis.
Yang sedang mencari alternatif tempat wisata di Bali, yuk ke kampung cokelat Jembrana aja.
(nke/nke)