Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) tak kunjung menunjukkan dokumen asli tujuh pemain naturalisasi mereka yang bermasalah. Walhasil, polemik pemalsuan dokumen pemain sepakbola Timnas Malaysia itu kian berlarut-larut.
Belakangan, FAM malah melempar permasalahan tersebut kepada Kementerian Dalam Negeri. Hal itu diungkapkan Wakil Presiden FAM S Sivasundaram ketika ditanya awak media terkait proses naturalisasi ketujuh pemain.
"Itu berada di bawah yurisdiksi Kementerian Dalam Negeri," ujar Sivasundaram seperti dikutip detikSport dari Scopp, Minggu (19/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sekeping Ingatan Malam Kelabu Bom Bali 1 |
Diketahui, pengajuan naturalisasi ketujuh pemain naturalisasi Malaysia tersebut dilakukan pada Januari lalu. Hanya empat bulan berselang, semuanya rampung dan ketujuh pesepakbola itu bermain pada FIFA Matchday Kualifikasi Piala Asia 2027.
"Kami yakin bahwa ketujuh pemain ini memiliki warisan Malaysia. Dokumen yang kami miliki menunjukkan hubungan leluhur yang jelas dan kami bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang untuk memastikan kebenaran terungkap," imbuhnya.
FIFA sendiri sudah menjatuhkan hukuman denda kepada FAM sebesar 350 ribu Swiss Franc atau setara Rp 7,3 miliar. Tak hanya itu, ketujuh pemain Malaysia tersebut juga dilarang beraktivitas selama 12 bulan per 26 September plus didenda 2.000 Siwss Franc atau setara Rp 41 juta.
FAM lantas mengajukan banding. Meski FIFA belum memberikan kabar terkini terkait pengajuan banding itu, FAM sudah menunjuk pengacara dunia dan siap membawa ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Permasalahannya kini, FAM belum juga menunjukkan dokumen asli ketujuh pemain itu. Hal tersebut dinilai mencoreng citra sepakbola Malaysia yang sedianya akan bersaing ke level lebih tinggi.
Wartawan senior di Malaysia, Ahirudin Attan alias Rocky Bru meminta pemerintah Malaysia menurunkan tim indepenen Suruhanjaya Siasatan Diraja (RCI) untuk menginvestigasi dan membeberkan fakta yang ada.
"Karena rasa malu akan skandal ini, seharusnya pemerintah tidak menunggu waktu. Pemerintah harus melakukan penyelidikan dengan tepat," ujar Rocky Bru.
"Masyarakat harus tahu kebenarannya, siapa yang bertanggung jawab, dan mau di bawa ke mana arah sepakbola kita selanjutnya. Tidak ada jalan pintas untuk menuju kesuksesan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)