Pelatih muda asal Bali, Sandhika Pratama, menimba ilmu kepelatihan sepakbola di Spanyol pada 1-15 Maret 2025. Pelatih Bali United itu tak sendirian, melainkan bersama belasan pelatih tim Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2024/2025.
Ada beberapa klub papan atas yang dikunjungi oleh para pelatih tim muda tersebut. Salah satunya akademi sepakbola tersohor di dunia, yakni La Masia milik klub Barcelona. Sejumlah metode kepelatihan didapatkan di Spanyol.
Sandhika menjelaskan salah satu yang akan diterapkan adalah game understanding. Menurutnya, program tersebut memiliki arti seorang pemain dapat meningkatkan kemampuannya dalam pemahaman permainan sepakbola. Walhasil, pemain dapat menciptakan atau menstimulasi pemecahan masalahnya sendiri saat permainan berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penerapan ke pemain sekarang lebih besar. Sebelumnya pelatih yang memberi tahu di mana letak kekeliruan pemain. Kalau dalam game understanding, kami memberikan ruang ke pemain untuk berpikir sendiri mencari solusi dari masalah yang dihadapi saat pertandingan," kata Sandhika saat dikonfirmasi, Minggu (30/3/2025)
Menurut Sandhika, penerapan game understanding tidak bisa 100 persen berjalan dengan lancar. Akan ada banyak kendala yang ditemui karena tujuan dari penerapan tersebut tergantung dari pemain bersangkutan.
"Tentunya akan berproses. Oleh karena itu, perlu pengulangan yang berjangka agar mereka memahami," ujar Sandhika.
Harapan Sandhika, penerapan sistem seperti ini mampu melahirkan pemain muda berbakat untuk Bali United maupun tim nasional (timnas).
"Sepakbola butuh waktu, proses, dan kemauan jika ingin menciptakan pemain yang lebih baik ke depannya," tandas Sandhika.
(iws/gsp)