Aksi Rasis Pemain Argentina, Lionel Messi Didesak Minta Maaf

Aksi Rasis Pemain Argentina, Lionel Messi Didesak Minta Maaf

Tim detikSport - detikBali
Kamis, 18 Jul 2024 06:54 WIB
MIAMI GARDENS, FLORIDA - JULY 14: Lionel Messi of Argentina calls for medical assistance after being injured during the CONMEBOL Copa America 2024 Final match between Argentina and Colombia at Hard Rock Stadium on July 14, 2024 in Miami Gardens, Florida. (Photo by Megan Briggs/Getty Images)
Foto: Lionel Mesi. (Getty Images/Megan Briggs)
Bali -

Lionel Messi didesak muncul untuk meminta maaf atas perilaku rasisme pemain Argentina. Pelaku tindakan tak terpuji itu mengarah kepada gelandang Enzo Fernandez saat perayaan juara Copa America 2024.

Mengutip detikSport, nyanyian berbau rasial dilakukan Timnas Argentina di bus. Salah satu lirik yang terdengar adalah menyindir pemain Prancis berasal dari Angola.

Hal tersebut terkuak saat Enzo Fernandez melakukan siaran live di Instagram. Gelandang Chelsea itu sejatinya buru-buru mematikan siarannya, namun sepenggal bait sudah kadung direkam orang yang menonton siarannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sasaran tembak banyak mengarah ke Enzo Fernandez. Dia kemudian sudah meminta maaf dan Chelsea bergerak untuk menginvestigasi kejadian yang melibatkan pemainnya itu.

Permintaan maaf dari Federasi Sepakbola Argentina (AFA) sampai saat ini belum didengar publik. Wakil Menteri Olahraga Argentina, Julio Garro, mendesak Lionel Messi muncul untuk minta maaf.

ADVERTISEMENT

Messi sejatinya tidak berada di dalam bus karena harus tetap di Miami untuk menjalani perawatan karena cedera. Namun, sebagai kapten juga diharapkan mampu mengambil tanggung jawab yang dilakukan rekan-rekannya.

"Saya pikir kapten tim nasional harus keluar dan meminta maaf atas situasi ini, sama seperti Presiden AFA, saya pikir itu pantas," kata Garro di Urbana Play, yang dikutip Metro.

Garro ingin hal buruk yang dilakukan para pemain Argentina bisa menjadi pelajaran. Dia menegaskan pentingnya kebesaran hati untuk mengakui kesalahan.

"Ini lebih banyak terjadi dalam kehidupan sosial, di sekolah, di klub, tetapi belum merambah ke dunia sepakbola secara masif," Garro menjelaskan.

"Saya pikir dalam menghadapi kesalahan ini, ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk melihat bahwa sepakbola dapat meminta maaf," tegasnya.




(hsa/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads