.webp)
Dilansir dari detikSport, kedua tim sebelumnya sama-sama menyingkirkan lawannya di semifinal. Napoli mengalahkan Fiorentina 3-0, sementara Inter juga mengandaskan Lazio 3-0. Final pun mempertemukan dua raksasa Italia.
Shot on target pertama datang dari Inter Milan pada menit ke-17. Hakan Calhanoglu melepaskan sepakan kaki kanan dari luar kotak, namun bolanya bisa diredam Pierluigi Gollini.
Inter cukup mendominasi di babak pertama. Anak asuh Simone Inzaghi lebih banyak mengancam, namun tak ada peluangnya yang berbuah gol.
Sementara Napoli, yang bermain keras, bisa bertahan dengan baik. Skor kacamata akhirnya bertahan hingga turun minum babak pertama.
Memasuki babak kedua, Napoli tampak mengubah skema permainannya. Anak asuh Walter Mazzarri mulai banyak menekan. Beberapa kali Khvicha Kvaratskhelia menebar ancaman ke gawang lawan.
Inter juga masih terus menekan. Marcus Thuram mendapat peluang pada menit ke-57. Hanya saja, sepakannya gagal berbuah gol karena bola diamankan Gollini.
Apes bagi Napoli di menit ke-60. Giovanni Simeone mendapat kartu kuning kedua sehingga harus meninggalkan lapangan. Unggul jumlah pemain dimanfaatkan Inter buat menekan.
Walhasil, Inter menguasai laga di waktu yang tersisa. Banyak peluang dihadirkan Marcus Thuram dkk, namun gol yang dicari baru tiba di masa injury time.
Memanfaatkan umpan tarik Benjamin Pavard dari kanan, Lautaro Martinez bisa menyambutnya menjadi gol pada menit ke 90+1. Sontekannya di depan gawang mengirim masuk bola ke dalam jala. Skor 1-0 bertahan hingga laga bubar.
Kemenangan ini sekaligus membuat Inter Milan menjuarai Piala Super Italia dalam tiga musim beruntun, sejak 2021, 2022, dan 2023. Si Ular Besar juga kini sudah mengumpulkan 8 trofi Piala Super Italia, hanya kalah satu dari Juventus.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini!
(iws/nor)
