Suasana Mencekam di Dalam-Luar Stadion saat Kerusuhan Kanjuruhan

Ricuh Laga Arema vs Persebaya

Suasana Mencekam di Dalam-Luar Stadion saat Kerusuhan Kanjuruhan

tim detikJatim - detikBali
Minggu, 02 Okt 2022 08:53 WIB
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO
Bali -

Duka mendalam dari dunia sepakbola Indonesia, sebanyak ratusan suporter dan polisi tewas dalam kerusuhan Kanjuruhan Malang. Detik-detik mencekam tragedi Kanjuruhan, di dalam maupun luar stadion tak terelakkan.

Dilansir dari detikJatim, pantauan di dalam stadion, ratusan suporter turun ke lapangan, dan mengejar para pemain, usai Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya 2-3. Mereka melempari dan menerobos masuk lapangan.

Beruntung, pemain berhasil diamankan berkat kesigapan petugas. Namun amarah suporter semakin memuncak, bahkan terlibat saling dorong dengan aparat. Hal ini membuat aparat kewalahan menghalau para suporter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aparat pun menembakkan gas air mata karena suporter terus melakukan perlawanan. Gas air mata ditembakkan ke arah suporter yang turun ke lapangan dan sejumlah tribun yang masih penuh penonton.

Tembakan gas air mata ini menimbulkan kepanikan di area tribun penonton. Suporter berlarian berusaha menuju pintu keluar, sehingga banyak dari mereka yang jatuh dan terinjak-injak.

ADVERTISEMENT

Asap putih dari gas air mata terus mengepul di tribun stadion, sehingga banyak suporter kemudian pingsan, termasuk suporter anak-anak dan perempuan. Tak terima, sebagian suporter kemudian membakar kursi dan merusak mobil polisi di dalam dan luar stadion.

Korban pingsan dan terkapar dievakuasi tenaga medis dan aparat menjauh dari kepulan asap gas air mata. Mereka dibawa ke musala dan sekitar pintu keluar stadion. Ambulans juga silih datang dan pergi membawa korban ke rumah sakit.

Seperti diketahui, kerusuhan pecah usai Persebaya Surabaya mengalahkan Arema FC dengan skor 3-2, dalam pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam. Aremania yang tidak terima menyerbu masuk ke lapangan.

Kerusuhan kabarnya melebar sampai ke luar stadion dan membuat situasi Kota Malang menjadi mencekam. Bahkan, tim Persebaya Surabaya sempat tertahan lama di Stadion Kanjuruhan sebelum dipulangkan menggunakan rantis.

Simak halaman selanjutnya, tiga ribu penonton serbu lapangan...

Sebanyak 40.000 penonton menyaksikan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Dan, sejumlah 3.000 penonton turun ke lapangan untuk berbuat anarkis.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjelaskan, 3.000 supporter tersebut merasa kecewa setelah Arema dikalahkan Persebaya dengan skor akhir 2-3. Ribuan suporter itu langsung menginvasi lapangan dan anarkis.

"Kami juga ingin menyampaikan bahwa dari 40.000 penonton yang hadir, kurang lebih tidak semuanya anarkis, tidak semuanya kecewa, hanya sebagian, yaitu sekitar tiga ribuan yang masuk turun ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap di atas (tribun)," katanya.

Menurutnya, tragedi kerusuhan tidak akan terjadi jika 3.000 suporter tetap berada di tribun dan taat aturan. Nico Afinta menyebut, pihaknya melaksanakan pengamanan dan aturan dengan baik.

"Jadi ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kalau memang semuanya aturan. Kami juga akan melaksanakan juga dengan baik, tapi ini ada sebab akibatnya," tegasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Menyoal Sound Horeg: Budaya Lokal atau Masalah Sosial?"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads