Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar terpilih, I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya Wibawa), bakal memprioritaskan penyelesaian masalah kemacetan dan sampah. Hal itu dilakukan saat menjabat pada periode kedua.
Jaya Wibawa telah ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar terpilih yang akan menjabat pada 2025-2030. Jaya Negara meyakini masalah kemacetan dan sampah dapat terselesaikan dengan pola kerja sama semua pihak.
"Astungkara apa yang menjadi tantangan di Denpasar ini bisa kami kerjakan dengan baik demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat Denpasar," kata Jaya Negara saat rapat pleno KPU Denpasar soal penetapan pemenang Pilwalkot 2024 di Sanur, Kamis (9/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaya Negara menjelaskan langkah konkret untuk mengatasi permasalahan sampah dan kemacetan di ibu kota provinsi Bali. Salah satunya, yakni berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Terkait sampah, Jaya Negara menilai, satu-satunya cara untuk menanganinya adalah dengan insenerator dan sistem waste to energy.
Selain itu, dari Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar juga telah memberikan instruksi kepada masyarakat untuk memilah sampah di rumah tangga. Pemkot Denpasar juga telah mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan pihak desa dan kelurahan terkait percepatan pengelolaan sampah.
"Prinsipnya kami akan tetap memaksimalkan tanggung jawab kami sebagai pemerintah untuk menangani permasalahan sampah, tetapi kami tetap juga mohon dukungan masyarakat di dalam membuang sampah. Mohon diikuti aturan-aturan yang kami sudah tetapkan. Tanpa kerja sama bersama ini, tentu kami tidak akan bisa maksimalkan," jelas Jaya Negara.
Sementara untuk mengatasi kemacetan, Jaya Negara menyebut, diperlukan juga sinergitas dengan pemerintah pusat.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali itu mengatakan penyelesaian kemacetan akan diprioritaskan di Jalan Gatot Subroto (Gatsu), Denpasar. Menurutnya, kawasan itu selama ini menjadi sumber kemacetan.
"Makanya ada dua hal yang akan diusulkan ke pemerintah pusat. Kalau memang ada Tol Gilimanuk, harus ada tembus ke Jalan Prof Ida Bagus Mantra. Lalu, truk penyeberangan yang melintasi Denpasar khususnya dan Bali yang menuju ke Lombok harusnya melalui laut sehingga beban jalannya akan berkurang," beber Jaya Negara.
Selain masalah sampah dan kemacetan, Jaya Negara juga menyinggung soal banjir yang terjadi baru-baru ini di Denpasar. Menurutnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Denpasar telah melakukan upaya terbaik dalam mencegah dan mengatasi banjir.
(iws/gsp)