Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kupang, Yosef Lede dan Aurum Titu Eky (Gemoy), mengkritisi sulitnya masyarakat mengakses layanan administrasi kependudukan, seperti KTP, KK, dan akta kelahiran, selama kepemimpinan Korinus Masneno dan Jerry Manafe pada periode 2019-2024. Diketahui, Korinus dan Jerry kini maju pada Pilbup Kupang 2024 dengan pasangan yang berbeda.
"Administrasi kependudukan seperti KTP, KK maupun akta sangat sulit diperoleh masyarakat. Ini temuan kami di masyarakat sepanjang kami berkampanye di 177 desa dan kelurahan," ujar Yosef Lede dalam debat kedua yang digelar KPU Kabupaten Kupang, Jumat (22/11/2024).
"Banyak masyarakat mengaku harus datang hingga lima kali ke Dinas Dukcapil, bahkan ada yang dikenakan biaya Rp 500 ribu," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yosef menambahkan, masalah ini diperparah oleh data NIK yang sering bermasalah, mengakibatkan masyarakat kehilangan akses terhadap bantuan sosial seperti PKH.
"KTP adalah kebutuhan dasar. Namun, banyak masyarakat mengadu NIK mereka bermasalah sehingga tidak bisa mengakses bansos. Ini temuan kami yang menjadi bukti bahwa pelayanan administrasi masih jauh dari kata baik," ujarnya.
Ia juga menyayangkan bahwa digitalisasi yang seharusnya mempermudah pelayanan belum diterapkan secara maksimal.
"Di era digitalisasi ini, seharusnya pelayanan administrasi menjadi lebih mudah. Namun, faktanya masyarakat harus datang berulang kali, dan masalah NIK masih sering terjadi," imbuhnya.
Jika terpilih, Yosef berjanji akan mendekatkan layanan pembuatan KTP ke tingkat desa dan kecamatan dengan mengoptimalkan peran operator desa.
"Kami akan menyediakan alat perekaman KTP di desa. Operator desa akan diberikan pelatihan dan insentif agar mereka dapat menjalankan tugas ini dengan baik. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke kota untuk mengurus administrasi dasar," jelasnya.
Ia juga menyoroti luasnya wilayah Kabupaten Kupang yang memiliki kondisi geografis menantang, termasuk desa-desa yang berbatasan dengan laut, sebagai alasan penting untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan dasar.
"Kabupaten Kupang memiliki topografi yang cukup luas, termasuk wilayah perbatasan. Masyarakat sering kesulitan mendapatkan pelayanan administrasi. Jika pasangan Gemoy diberi kepercayaan, kami akan mereformasi sistem ini agar lebih efisien dan efektif," tegasnya.
Pasangan Gemoy menawarkan solusi dengan sistem pelayanan administrasi yang terdesentralisasi agar masyarakat di pelosok lebih mudah mendapatkan akses.
(dpw/dpw)