Debat ketiga atau debat pamungkas Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (20/11/2024) diwarnai keributan. Kericuhan terjadi saat rehat sesi pertama menuju sesi kedua debat.
Keributan dipicu adanya insiden antara petugas keamanan dari KPU dengan pendukung paslon nomor urut 1, Rohmi-Firin.
Ketua KPU NTB Muhammad Khuwailid sampai turun melerai keributan. Keributan tersebut terhenti saat sesi kedua dimulai. Khuwailid menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi lantaran miskomunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya tidak ada keributan, tidak ada kericuhan, cuma ada miskomunikasi. Karena kita membutuhkan suasana yang kondusif agar pesan yang disampaikan seluruh paslon bisa diterima oleh seluruh masyarakat, seluruh pemirsa," kata Khuwailid seusai debat.
"Jangan sampai keributan atau teriakan-teriakan itu menyebabkan pesan tidak sampai secara utuh," bebernya.
KPU NTB mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama atas terselenggaranya tiga debat Pilgub NTB.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkomitmen menjaga jalannya debat secara tiga kali. Harapan kami debat bisa menjadi refrensi dalam menentukan pilihan politik pada 27 November mendatang," jelasnya.
KPU menyampaikan permohonan maaf jika dalam proses tiga kali debat ada kekurangan. "Kami mengucapkan permohonan maaf jika dalam seluruh proses kami di KPU jika ada yang tidak berkenan mohin kami dimaafkan. Kami tentu kami tidak akan pernah sampai ke titik kesempurnaan. Kami butuh sinergitas dari semua pihak," jelasnya.
(dpw/dpw)