Tiga pasangan calon (paslon) gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) saling beradu gagasan terkait upaya menarik investasi sebanyak-banyaknya ke NTT. Potensi di sana cukup tinggi, namun tak dimaksimalkan.
Calon gubernur nomor urut 1, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy), mengatakan investor hanya akan menanamkan modalnya pada pemerintah yang bersih dan berorientasi melayani. Sebab pemerintah yang bersih tidak akan membuat pungutan liar yang membuat hipos ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah yang bersih pasti akan mendorong untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Semua ini, harus dilakukan dengan mendorong transparansi, akuntabilitas dan profesionalitas dari pemerintah," ujar Ansy dalam debat terakhir Pilgub NTT 2024 di Kupang, Rabu (20/11/2024).
Hal itu diungkapkan Ansy Lema menjawab pertanyaan panelis kepada para paslon terkait strategi mereka untuk memastikan investasi di NTT dapat tumbuh secara merata, berkelanjutan, insklusif, ramah lingkungan, adil generasi serta memberikan jangka panjang bagi masyarakat NTT.
Menurut Ansy, cara utamanya adalah dengan mendorong proses digitalisasi informasi mengenai potensi di setiap kabupaten/kota berdasarkan kewilayahan komoditi. Tentunya pemerintah juga harus menyiapkan fasilitas dasar sebagai sarana pendukung utama agar investor merasa mendapat kemudahan.
"Itu harus bisa tersampaikan kepada para investor. Hal sederhanya seperti air, listrik, internet dan jala. Ini hal-hal yang sangat penting," jelas Ansy.
Calon gubernur nomor urut dua, Melkiades Laka Lena, mengungkapkan tiga komponen penting, yaitu pemerintah, investor, dan masyarakat. Terkadang pemerintah, itu melihat keuntungan investasi terlalu berat. Sehingga masyarakat selalu terabaikan.
"Itu yang kemudian membuat masyarakat merasa tidak menikmati dan menjadi bagian dari investasi yang dibangun di NTT," kata Melki.
Melki memastikan bila terpilih jadi gubernur, maka tiga komponen utama akan dilibatkan untuk duduk bersama agar bisa merancang investasi secara bersama-sama supaya masyarakat dan investor juga mendapat keuntungan.
"Dengan catatan ekologi di NTT tetap terjaga sampai di kemudian hari. Sejauh kepentingan itu cuma membias pada pengusaha, maka kami pastikan investor tidak akan datang," terang Melki.
Sementara calon gubernur nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi, menegaskan relaksasi aturan sangat perlu untuk investasi agar tidak membuat rumit investor saat hendak menanamkan modalnya di NTT. Sehingga sangat penting diatasi bersama.
"Kalau perlu pelayanan akhir, itu pemerintah yang urus supaya investor datang tinggal dia kerja saja," ungkap Simon.
Kemudian, Simon berujar, pemerintah harus menjamin suplai bahan bakunya kontinyu sehingga investor tidak lari. Sektor primer juga harus ditingkatkan dengan memikirkan omzet lokal.
"Skema-skema ini yang harus dilakukan dalam perjanjian-perjanjian untuk menarik investasi. Kalau tidak, mereka sudah rumit diawal, maka mereka tidak akan datang," pungkas Simon.
(dpw/gsp)