Wakil Ketua Tim Pemenangan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), I Kadek Arimbawa alias Lolak, menanggapi komentar terkait hasil survei View Data Indonesia yang dituding abal-abal.
Survei terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali itu menempatkan duet Koster-Giri unggul dengan 70,2 persen. Sedangkan, elektabilitas paslon Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) hanya sebesar 28,5 persen
"Yang bilang abal-abal ya terserah saja. Tetapi kan kepanikan sudah ada di sana, kepanikan-kepanikan sudah kami lihat," ujar Lolak saat dihubungi detikBali, Senin (18/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Beda Respons Hasil Survei Pilgub Bali 2024 |
Lolak juga menanggapi terkait dinamika saat Pemilihan Presiden (Pilpres) beberapa waktu lalu. Kubu lawan Koster-Giri menyindir perolehan suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Bali yang semula diklaim bakal menang 90 persen, tetapi akhirnya kalah dari duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Lolak, dinamika Pilpres 2024 dengan Pilgub Bali berbeda. "Beda case, pilpres dan pilgub sangat berbeda, tingkat nasional dengan tingkat politik kedaerahan," imbuh Ketua DPD Hanura Bali itu.
Lolak menyebut dinamika serupa juga terjadi di daerah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta. Ia menilai paslon yang didukung pemerintah, kini justru menimbulkan perlawanan.
"Makin didukung oleh penguasa, masyarakat makin melawan. Itu terjadi sekarang. Justru presiden memberi dukungan malah blunder," pungkas mantan anggota DPD RI asal Bali itu.
Sebelumnya, Ketua tim strategi paslon nomor urut 1 Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), Gede Pasek Suardika, menanggapi hasil survei lembaga View Data Indonesia. Survei itu menunjukkan elektabilitas Mulia-PAS tertinggal jauh dari elektabilitas Koster-Giri.
Menurut Pasek, hasil survei tersebut hanyalah bagian dari strategi politik untuk memengaruhi opini publik. Ia lantas membandingkan klaim serupa pada Pilpres 2024.
"Makanya kami ketawa ketika melihat dia (Koster-Giri) bilang 70 persen, itu angka dari mana? Kami ingat dahulu mereka juga klaim Ganjar tembus 90 persen, tetapi hasilnya kalah," ujar Pasek di Denpasar, Minggu (17/11/2024).
Pasek menilai pola kampanye Koster-Giri mirip dengan strategi yang digunakan dalam Pilpres 2024. Menurutnya, klaim angka tinggi tidak sesuai dengan realitas hasil akhir.
"Kemarin dia (tim Ganjar) klaim minimal 90 persen, target 95 persen, tetapi tetap kalah. Ini sama saja, bilang 70 persen, nanti turun juga," imbuh Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) itu.
(iws/gsp)