Survei yang Unggulkan Koster-Giri Dituding Abal-abal, Lolak Sindir Kepanikan

PILKADA BALI

Kenali Kandidat

Survei yang Unggulkan Koster-Giri Dituding Abal-abal, Lolak Sindir Kepanikan

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Senin, 18 Nov 2024 14:29 WIB
Pengundian nomor urut paslonΒ PilgubΒ Bali 2024 digelar di kantor KPU Bali, Senin (23/9/2024). (Foto: Rizki Setyo/detikBali)
Dua paslon saat pengundian nomor urut paslonΒ PilgubΒ Bali 2024 digelar di kantor KPU Bali, Senin (23/9/2024). (Foto: Rizki Setyo/detikBali)
Denpasar -

Wakil Ketua Tim Pemenangan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), I Kadek Arimbawa alias Lolak, menanggapi komentar terkait hasil survei View Data Indonesia yang dituding abal-abal.

Survei terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali itu menempatkan duet Koster-Giri unggul dengan 70,2 persen. Sedangkan, elektabilitas paslon Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) hanya sebesar 28,5 persen

"Yang bilang abal-abal ya terserah saja. Tetapi kan kepanikan sudah ada di sana, kepanikan-kepanikan sudah kami lihat," ujar Lolak saat dihubungi detikBali, Senin (18/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lolak juga menanggapi terkait dinamika saat Pemilihan Presiden (Pilpres) beberapa waktu lalu. Kubu lawan Koster-Giri menyindir perolehan suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Bali yang semula diklaim bakal menang 90 persen, tetapi akhirnya kalah dari duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Lolak, dinamika Pilpres 2024 dengan Pilgub Bali berbeda. "Beda case, pilpres dan pilgub sangat berbeda, tingkat nasional dengan tingkat politik kedaerahan," imbuh Ketua DPD Hanura Bali itu.

ADVERTISEMENT

Lolak menyebut dinamika serupa juga terjadi di daerah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta. Ia menilai paslon yang didukung pemerintah, kini justru menimbulkan perlawanan.

"Makin didukung oleh penguasa, masyarakat makin melawan. Itu terjadi sekarang. Justru presiden memberi dukungan malah blunder," pungkas mantan anggota DPD RI asal Bali itu.

Sebelumnya, Ketua tim strategi paslon nomor urut 1 Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), Gede Pasek Suardika, menanggapi hasil survei lembaga View Data Indonesia. Survei itu menunjukkan elektabilitas Mulia-PAS tertinggal jauh dari elektabilitas Koster-Giri.

Menurut Pasek, hasil survei tersebut hanyalah bagian dari strategi politik untuk memengaruhi opini publik. Ia lantas membandingkan klaim serupa pada Pilpres 2024.

"Makanya kami ketawa ketika melihat dia (Koster-Giri) bilang 70 persen, itu angka dari mana? Kami ingat dahulu mereka juga klaim Ganjar tembus 90 persen, tetapi hasilnya kalah," ujar Pasek di Denpasar, Minggu (17/11/2024).

Pasek menilai pola kampanye Koster-Giri mirip dengan strategi yang digunakan dalam Pilpres 2024. Menurutnya, klaim angka tinggi tidak sesuai dengan realitas hasil akhir.

"Kemarin dia (tim Ganjar) klaim minimal 90 persen, target 95 persen, tetapi tetap kalah. Ini sama saja, bilang 70 persen, nanti turun juga," imbuh Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) itu.




(iws/gsp)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara
Hide Ads