Pengurus DPD Partai Gerindra Nusa Tenggara Barat (NTB) Ali Usman Al Khairi meragukan hasil survei Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) NTB terkait Pemilihan Bupati (Pilbup) Lombok Tengah 2024. Ia menyebut hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon (paslon) yang dirilis Fiitra NTB itu berbeda jauh dari hasil survei internalnya.
"Kami setuju menggunakan pendekatan saintifik, salah satunya adalah survei. Tetapi ada yang hasilnya adalah jomplang atau jauh dari lembaga survei resmi yang metodologinya jelas, kelembagaannya sudah terdaftar," kata Ali kepada detikBali di Lombok Tengah, Sabtu (16/11/2024).
Ali menegaskan tim sukses paslon nomor urut 2 Lalu Pathul Bahri-Muhamad Nursiah (Pathul-Nursiah) tidak terpengaruh dengan hasil survei Fitra NTB tersebut. Adapun, hasil survei Fitra NTB menyebutkan anjloknya elektabilitas Pathul-Nursiah yang hanya 30,8 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duet Pathul-Nursiah tertinggal dari paslon nomor urut 3 Ahmad Puaddi-Legewarman (Puad-Lege) yang memimpin dengan 40,8 persen. Sementara itu, paslon nomor urut 1 Ruslan Turmuzi-Lalu Normal Suzanna (Ruslan-Normal) berada di posisi paling buncit dengan elektabilitas 7,5 persen. Survei ini dilakukan dua pekan menjelang pemilihan.
"Saya pikir kami tak terpengaruh sama sekali, mungkin itu hanya penggiringan opini," ujar Ali menanggapi survei Fitra NTB tersebut.
Ali membeberkan hasil survei internalnya saat ini menunjukkan tingkat keterpilihan Pathul-Nursiah sebagai calon petahana sudah mencapai 67 persen. Ia menargetkan angka tersebut terus meningkat sampai 70 persen sesuai target yang ditentukan tim pemenangan.
"Pathul-Nursiah juga didukung oleh organisasi-organisasi keagamaan yang besar dominan di Lombok Tengah. Ada NU, NW, Muhajirin, Yatofa," imbuh Ali.
Ali juga merespons hasil survei Fitra NTB terkait rendahnya tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Pathul-Nursiah pada periode pertama. Ia menuding survei itu dirilis hanya untuk menggiring opini publik
"Kami tidak terpengaruh, kecuali ini lembaga survei yang terdaftar resmi di KPU," pungkasnya.
Sebelumnya, hasil survei Fitra NTB menunjukkan elektabilitas Pathul-Nursiah memiliki tren penurunan signifikan. Melorotnya elektabilitas paslon petahana yang dikenal dengan sebutan 'Maiq-Meres' ini disebut akibat minimnya tingkat kepuasan publik.
"Rendahnya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan saat ini menjadi penyebab utama penurunan elektabilitas pasangan petahana," kata Direktur Fitra NTB, Ramli Ernanda, Sabtu (16/11/2024).
(iws/nor)