Syam mengatakan beberapa fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Bima seperti RSUD dan Puskesmas yang sudah dibangun oleh pemerintah sebelumnya bisa dimanfaatkan dengan baik dan diisi oleh dokter ahli.
"RSUD dan Puskesmas yang ada harus dimanfaatkan dengan baik dengan menghadirkan dokter-dokter yang ahli," kata Syam.
Menurut Syam, perbaikan sektor kesehatan juga menjadi konsentrasi Ansar-Syam jika menang Pilwakot Bima 2024. Seperti menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi. Termasuk juga menyekolahkan (menguliahkan) anak-anak Kota Bima yang berprestasi untuk menjadi dokter ahli.
"Kalau hal ini terwujud, tak perlu lagi berobat lanjut ke Lombok dan Bali," ujarnya.
Dalam debat terbuka kedua ini, Syam hanya ikut sendiri. Pasalnya Ansar (calon wali kota ) tak lanjut mengikuti debat lantaran kondisi kesehatannya terganggu (sakit).
Saat debat, Syam juga terlihat tidak banyak berargumen ataupun menyampaikan gagasan terkait visi-misi dan program kerja. Bahkan Syam tidak melayangkan pertanyaan kepada dua paslon lain yang mengikuti debat.
Pilwakot Bima 2024 diikuti tiga paslon wali kota dan wakil wali kota. Paslon nomor 1, Arahman Abidin-Feri Sofiyan (Man-Feri), diusung PAN, PKS dan Demokrat.
Lalu paslon nomor 2, Mohammad Rum-Mutmainnah (Rum-Innah) diusung Golkar, NasDem, Hanura, Gerindra, dan PDI-P. Kemudian Paslon nomor 3 Syafriansar-Syamsudin (Ansar-Syam) diusung PBB dan partai nonparlemen Gelora, PPP, dan PKB.
(nor/nor)