Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal menggelar debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 di Lombok Raya Hotel Mataram, Jumat (8/11/2024) malam. Debat kedua mengangkat tema 'Pengembangan Potensi Daerah untuk Kemajuan NTB'.
"Akan ada enam subtema, yakni ketahanan pangan; keuangan ekspor dan investasi, pariwisata; pertambangan dan energi, industri, pangan dan teknologi; serta lingkungan hidup," kata Komisioner KPU Provinsi NTB Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM, Agus Hilman, pada Kamis (7/11/2024).
Hilman menjelaskan secara general, tema debat kedua berbicara terkait sektor ekonomi. Secara umum, tak ada perubahan teknis dalam debat perdana dengan debat kedua ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Format debat tidak akan jauh beda dengan kemarin. Tetap akan ada enam segmen," jelasnya.
"Beberapa hal sudah kami evaluasi yang menjadi catatan kami di debat perdana. Secara keseluruhan sukses tetapi ada catatan teknis untuk perbaikan," klaimnya.
Hilman mengaku KPU siap menggelar debat kedua Pilgub NTB. KPU berharap debat kedua dapat berjalan lebih kondusif.
Sebagai informasi, debat perdana telah digelar pada 23 Oktober. KPU menjadwalkan tiga kali debat. Debat terakhir atau debat pamungkas akan dilaksanakan pada 20 November mendatang.
Pilgub NTB diikuti oleh tiga kontestan. Mereka adalah Sitti Rohmi Djalillah-Musyafirin (Rohmi-Firin) nomor urut 1, Zulkieflimansyah-Suhaili (Zul-Uhel) nomor urut 2, dan Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) nomor urut 3.
Rohmi adalah Wakil Gubernur (Wagub) NTB 2018-2023 sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Wilayah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) NTB. Sementara Musyafirin merupakan Bupati Sumbawa Barat dua periode sekaligus politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Rohmi-Firin didaftarkan oleh gabungan empat partai politik, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PDIP, dan Partai Perindo, dan Partai Ummat.
Berikutnya, Zulkieflimansyah merupakan Gubernur NTB 2018-2023 yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara wakilnya, Suhaili adalah Bupati Lombok Tengah 2010-2018 sekaligus kader Partai Golongan Karya (Golkar). Zul-Uhel diusung tiga partai politik, yakni PKS, Partai Demokrat, dan Partai NasDem.
Paslon terakhir adalah Iqbal-Dinda. Iqbal merupakan eks Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki 2018-2023. Sementara Dinda merupakan Bupati Bima dua periode yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Bima. Iqbal-Dinda diusung oleh sepuluh partai politik, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garda Nusantara (Garuda), dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Tiga paslon ini akan merebut suara 3.964.325 pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2024 di 10 kabupaten dan kota NTB. Pemilih tersebut tersebar di 8.405 tempat pemungutan suara (TPS), 1.166 desa/kelurahan, dan 117 kecamatan di seluruh NTB.
(nor/nor)