Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra-I Nengah Yasa Adi Susanto (Ambara-Adi) ingin meniru Singapura dalam manajemen penduduk pendatang (duktang) di Denpasar. Hal tersebut disampaikan Ambara saat menjawab pertanyaan panelis pada debat kedua Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Denpasar 2024.
Menurut Ambara, Denpasar memerlukan pendatang yang bersedia berinvestasi. Menurutnya, para pendatang harus didata dan memastikan mereka memiliki kompetensi untuk kemajuan Denpasar.
"Ini yang harus kami data, siapa yang datang ke Denpasar. Singapura itu ada 2 juta masyarakat, tapi pendatangnya mencapai 5-10 juta. Tapi mereka tetap eksis di negerinya sendiri," ujar Ambara dalam debat yang digelar di Hotel Prama, Sanur, Denpasar, Rabu (6/11/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ambara menjelaskan manajemen masyarakat urban tersebut perlu dilakukan. Ia berharap dengan adanya pendatang yang membawa investasi di Denpasar dapat mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
"Inilah pentingnya pendataan penduduk di Kota Denpasar, (agar) benar-benar yang hadir itu membawa investasi, membawa profesionalismenya mereka, sehingga tidak menjadi beban kita semua. Karena itu kita bisa belajar dari Singapura," imbuh politikus Partai Gerindra itu.
Pilwalkot Denpasar 2024 diikuti oleh dua pasangan calon. Adapun, paslon nomor urut 1 Ambara-Adi diusung oleh tiga partai, yakni Gerindra, NasDem, dan PSI. Mereka akan menghadapi kandidat petahana, yakni paslon nomor urut 2 Jaya Negara-Kadek Arya Wibawa yang diusung PDIP, Gelora, Golkar, Demokrat, PBB, dan Perindo.
(iws/iws)