Calon gubernur (cagub) Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, mengungkapkan jika Bali kini terancam mengalami krisis air. Guna mengantisipasi hal tersebut, De Gadjah bersama pasangannya Putu Agus Suradnyana (PAS) akan melakukan sejumlah upaya, yakni dengan pelestarian danau hingga pembuatan sumur bor.
De Gadjah mengatakan akan melestarikan empat danau di Bali. Menurutnya, kualitas air danau di Bali kian menurun karena pencemaran. Seperti yang terjadi di Danau Batur di Kecamatan Kintamani, Bangli, yang banyak memasang keramba. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu contoh pencemaran terhadap air.
"Di situ ada keramba-keramba milik oknum-oknum tertentu, nah itu kan pencemaran juga," jelas De Gadjah saat uji publik di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Buleleng, Selasa (5/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut De Gadjah, yang memasang keramba di sana bukan hanya masyarakat, tetapi juga oknum-oknum tertentu. De Gadjah mengeklaim mengetahui hal tersebut dan mempunyai datanya. "Cuman kami tidak etis untuk berbicara seperti itu, nanti saja jika kami sudah jadi, kami tegakan aturan dengan baik," ujar De Gadjah.
Tak hanya melestarikan empat dana, De Gadjah juga akan memanfaatkan mata air di Bali untuk mengatasi krisis air, seperti Telaga Waja di Karangasem dan Air Sanih di Buleleng. Pemanfaatan dilakukan dengan memperbaiki sistem pipanisasi di sana.
"Untuk daerah-daerah yang memang jauh dari itu (danau dan sumber mata air), kami akan lakukan pengeboran sumur bor dan tentunya dengan teknologi yang baik dan benar," terang Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Bali itu.
Sebagai informasi, Mulia-PAS menjalani uji publik di Undiksha lebih dahulu. Sementara paslon nomor urut 2 Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) menjalani uji publik di Undiksha besok.
(hsa/hsa)