Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema dan Jane Natalia Suryanto (Ansy-Jane) melontarkan narasi perubahan di NTT. Hal itu dicetuskan Ansy-Jane di depan para simpatisan saat kampanye akbar di Lapangan Lasitarda, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (2/11/2024).
Menurut Ansy, seorang pemimpin harus membuat perubahan jika ingin NTT menjadi lebih baik.
"Pemimpin adalah perintis perubahan. Ansy-Jane hadir di NTT untuk membuat perubahan di NTT tercinta," pekik cagub NTT yang diusung PDIP, Hanura, PBB, dan Partai Buruh itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ansy juga menegaskan seorang pemimpin harus bersih. Sebab, akan berdampak pada pembangunan di NTT selama lima tahun, jika dia memimpin satu periode. Menurutnya, pemimpin adalah pelayan yang harus hadir untuk melayani masyarakat.
"Pemimpin harus membawa terang untuk menciptakan harapan baru, meninggalkan era yang kelam. Ansy-Jane datang untuk melayani Anda semua. Kalau saya taruh jabatan saya dua periode di DPR RI itu karena ingin memiliki misi untuk membangun NTT," ujar Ansy berorasi.
Dalam kampanye tersebut, Ansy juga memberikan simulasi tata cara mencoblos saat hari pemilihan 27 November 2024. Dia meminta agar masyarakat tidak salah memilih.
"Bapa, Mama, tanggal 27 November 2024 jangan salah pilih menentukan pilihan untuk lima tahun ke depan," kata dia.
Ansy juga mengungkapkan memilih salah satu alasan memilih Jane Natalia Suryanto sebagai cawagub NTT. Menurutnya, ini sebagai bentuk dukungan kepada kaum perempuan.
"Saya memilih wakil seorang perempuan, karena ini merupakan bentuk penghargaan kami kepada perempuan. Tidak bisa dipungkiri perempuan kerap ditinggalkan dalam dalam pemerintahan," tandas Ansy.
Sementara itu, cawagub Jane Natalia Suryanto menegaskan kaum perempuan perlu dilibatkan dalam misi perubahan di pemerintahan NTT.
"Kita harus menciptakan perempuan sebagai perubahan di pemerintahan NTT. Kampanye ini kampanye yang gembira dan bukan untuk menjelekkan orang lain," tandas Jane dalam kampanye yang juga dihadiri politikus nasional PDIP asal NTT, Sony Keraf, itu.
(hsa/hsa)