Calon wakil bupati (wabup) nomor urut dua, I Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota, ingin aktivitas anak muda Badung kembali bergeliat di balai banjar. Kegiatan seni di banjar-banjar perlu diaktifkan lebih kuat untuk mendukung kelestarian seni-budaya Bali.
"Balai banjar kami pakai untuk tempat anak muda melakukan kegiatan seni di Badung," kata Gus Bota saat debat pertama Pemilihan Bupati (Pilbup) Badung 2024 di The Trans Resort Bali, Jumat malam (25/10/2024).
Sementara calon bupati (cabup), I Wayan Adi Arnawa, memastikan program bantuan untuk para seniman Badung dalam bentuk bantuan dana operasional. Bantuan itu akan diberikan ke sejumlah sanggar seni di Gumi Keris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga akan bangun taman kreatif di setiap desa. Sehingga masyarakat bisa berkreasi untuk melestarikan adat budaya," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, itu.
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Badung ini menyadari program insentif bagi para seniman itu untuk memastikan ajegnya pelaku seni. Dia juga ingin memastikan kesejahteraan seniman di tengah pertumbuhan pariwisata yang dinamis di Badung.
"Bali adalah daerah pariwisata berbasiskan budaya. Sehingga tidak bisa kita meninggalkan bagaimana kebiasaan kita melakoni seni budaya Bali," jelas Adi Arnawa.
Sebagai informasi, Pilbup Badung diikuti dua pasangan calon. Paslon nomor urut satu, I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata (Suyadinata), diusung Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai NasDem (Nasdem), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sedangkan paslon nomor urut dua, yakni I Wayan Adi Arnawa-I Bagus Alit Sucipta (Adi-Cipta). Duet ini diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.
KPU Badung mengangkat tema debat "Menuju Pemerataan dan Keserasian Pembangunan, Pariwisata, Seni Adat dan Budaya, serta Lingkungan di Kabupaten Badung" dalam debat pertama ini. Debat akan berlangsung dalam beberapa segmen, yang tiap segmen akan berfokus pada subtema tertentu berdasarkan isu-isu yang relevan dengan kondisi Badung saat ini.
KPU Badung melibatkan lima akademisi sebagai panelis. Mereka berasal dari Universitas Udayana (Unud), Universitas Warmadewa (Unwar), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Universitas Ngurah Rai, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali.
(hsa/hsa)