Calon wakil gubernur (cawagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) dari pasangan nomor urut 2, Muhammad Suhaili Fadhil Thohir atau Abah Uhel, menutup debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 dengan kelakar yang mengejutkan. Saat menyampaikan closing statement, Uhel keceplosan dengan menyebut "ayo coblos nomor satu."
"Semuanya masyarakat NTB yang saya cintai, tunah kangen selapuk (yang saya kangen semuanya)," ucap Uhel di awal pernyataannya dalam debat perdana yang digelar di Lombok Raya Hotel, Mataram, itu
Uhel juga mengungkapkan komitmen dirinya bersama Zulkieflimansyah untuk mewujudkan NTB gemilang yang sesuai dengan prinsip Baldatun Thoyibatun Warobbun Ghofur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zul-Uhel bukan pada posisi janji-janji. Zul lima tahun di NTB, saya 10 tahun jadi bupati di Lombok Tengah. Insyaallah bersama-sama mendukung NTB Gemilang, mari sama-sama coblos nomor urut satu," celoteh Uhel yang disambut sorakan dari pendukung paslon Sitti Rohmi Djalilah- Musyafirin (Rohmi-Firin) yang hadir dalam arena debat.
Setelah debat, Uhel mengakui kesalahannya dalam menutup pernyataan. "Tetapi kan berakhir di topi putih," candanya.
Senada dengan Uhel, Zulkieflimansyah berpesan kepada masyarakat NTB untuk tetap tenang dan bijak dalam menghadapi Pilgub 2024.
"Kami selalu mengatakan bahwa kita sedang melaksanakan pesta demokrasi. Calon boleh berbeda, tetapi kepala tetap harus jernih, hati harus tetap bersih," ujar Zul.
Zul menegaskan pentingnya persatuan dan persaudaraan selama masa Pilkada Serentak 2024, serta menjaga kerukunan di NTB.
"Calon nomor 3 dan nomor 1 adalah putra-putri terbaik NTB. Mari saling menghargai dan membangun kekompakan demi kemajuan NTB di masa mendatang," ungkap Zul.
Sebagai informasi, paslon Zul-Uhel tiba pertama di Hotel Lombok Raya, Mataram, menjelang debat perdana yang digelar Rabu malam (23/10/2024).
Debat perdana ini dipandu oleh KPU NTB dengan empat panelis, yaitu Mahyuni (ahli bahasa FKIP Unram), Dedy Suhendi (Direktur IPDN Kampus NTB), Suprapto (Ilmu-ilmu Sosial, UIN Mataram), dan Hamsu Kadriyan (mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram).
(iws/iws)