Pasangan calon (paslon) Sitti Rohmi Djalillah-Musyafirin (Rohmi-Firin) menyoroti tingginya rumah tidak layak huni di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu diungkapkan Musyafirin saat debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 di Lombok Raya Hotel Mataram pada Rabu (23/10/2024) malam.
Menurut Firin, rumah adalah kebutuhan dasar masyarakat. Ia berjanji akan bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk membangun rumah layak huni jika duet Rohmi-Firin menang dalam Pilgub NTB.
"Ini harus jadi perhatian bersama. Ada 34 persen rumah tidak layak huni (di NTB)," ujar Firin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PDIP itu menuturkan pembangunan perumahan tidak boleh mengabaikan aspek lingkungan. Dia mencontohkan ruang terbuka untuk membangun perumahan di Pulau Sumbawa yang masih luas. Ia memastikan Rohmi-Firin akan menangani persoalan perumahan di NTB dengan mengedepankan prinsip gotong-royong.
"Kalau tadi pendekatan gotong-royong, mungkin saya adalah orang yang sudah melakukannya di Sumbawa Barat. Papan masyarakat terpenuhi," imbuh Firin.
Firin lantas menggarisbawahi keberadaan lahan produktif di NTB. Menurutnya, tidak boleh terlalu mudah menjadikan lahan-lahan produktif itu sebagai lokasi perumahan.
"Ruang terbuka hijau tetap harus jadi perhatian kita. Jangan mudah sekali kita bangun perumahan tetapi abai soal lingkungan," ujar Bupati Sumbawa Barat itu.
Rohmi-Firin diusung oleh PKB, PDIP, Perindo, dan Ummat. Paslon nomor urut 1 itu akan menghadapi dua penantang mereka dalam Pilgub NTB 2024.
Adapun, dua kandidat lainnya adalah paslon nomor urut 2 Zulkieflimansyah-Moh Suhaili Fadil Tohir (Zul-Uhel) dan paslon nomor urut 3 Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Duet Zul-Uhel diusung oleh PKS, Demokrat, Nasdem. Sedangkan, duet Iqbal-Dinda diusung oleh 10 partai politik, yakni Gerindra, Golkar, PPP, PAN, PBB, Hanura, Gelora, PSI, Garuda, dan Prima.
Tiga paslon ini akan merebut 3.964.325 suara pemilih yang tercatat di daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024. Para pemilih itu tersebar di 10 kabupaten/kota atau di 8.405 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh NTB.
(iws/iws)