Calon wali kota Denpasar nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra optimistis dapat bantuan dana dari pemerintah pusat untuk menangani sampah dan kemacetan di Denpasar. Dia yakin Presiden terpilih Prabowo Subianto akan membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar.
"Ini yang kami harapkan bahwa pemerintahan bapak Prabowo dapat memperhatikan Bali," kata Ambara seusai debat terbuka pertama Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Denpasar 2024, Sabtu (19/10/2024).
Ambara tidak menyebut berapa kucuran dana yang diharapkan untuk membantu Pemkot Denpasar mengatasi sampah dan kemacetan. Namun, dia tetap berharap ada bantuan dana berapapun dari pemerintah pusat, meski dirinya nanti tidak terpilih memimpin Denpasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, anggaran Pemkot Denpasar yang disebutnya hanya Rp 2,7 triliun, tidak cukup jika hanya untuk mengatasi sampah dan kemacetan "Ya tentu partisipasi masyarakat kami juga harapkan sekali. Cuma, dari pemerintah daerah harus mampu menyelesaikan soal sampah ini yang komprehensif," kata Ambara.
Tak hanya berharap kucuran dana dari pemerintah pusat untuk sampah. Ambara juga berharap kucuran dana untuk mengatasi kemacetan di Denpasar dengan membangun jalan underpass.
"Belum lagi untuk pendidikan dan kesehatan. Habislah (anggaran Pemkot Denpasar). Jadi, tentu kami minta dukungan (dana dari pemerintah pusat)," katanya.
Sebelumnya, debat soal sampah antara Ambara dan calon wakil wali kota Denpasar nomor urut 2, I Kadek Agus Arya Wibawa sempat memanas. Pantauan detikBali, argumen Ambara saat debat terbuka yang terus berharap ada kucuran dana dari pemerintah pusat untuk menangani sampah dan kemacetan di Denpasar mendapat sorak sorai dari para pendukung Arya.
Ambara mengatakan mengatasi persoalan penanganan sampah di Denpasar butuh banyak pendanaan. Kebutuhan pendanaan untuk sampah itu dapat dilakukan dengan cara berutang ke pemerintah pusat.
Arya Wibawa lalu memberi tanggapan. Arya mengaku tidak terlalu setuju dengan pemikiran Ambara dan Yasa Adi yang terkesan membebani pemerintah pusat.
(nor/nor)