Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klungkung menggelar simulasi pencoblosan Pilkada 2024, Sabtu (19/10/2024). Simulasi diadakan di Desa Getakan, yang termasuk wilayah pelosok Klungkung. Dalam simulasi, masyarakat tak terlalu sulit mencoblos, hanya butuh waktu 1-2 menit di bilik suara.
Salah satu pemilih lanjut usia, Jero Padma (65), mengungkapkan Pilkada 2024 lebih mudah karena memilih gubernur dan bupati saja. Kertasnya juga kecil. Berbeda dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
"Dulu kertas besar, tulisan kecil-kecil susah milihnya, sekarang sebentar saja sudah selesai," kata Jero Padma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, warga lainnya, Kadek Uci, mengaku terkejut ketika membuka kertas suara. Sebab, gambar yang tertera bukan gambar pasangan calon (paslon). Melainkan diganti dengan foto makanan.
"Jadi dipilih saja, saya kira calonnya, ternyata foto makanan, dipilih makanan yang saya suka mungkin persis sama dengan pemiihan asli nanti," kata Uci yang baru pertama kali punya hak pilih itu.
Sebagai pemilih pemula, Uci tak sabar bisa mencoblos langsung paslon pilihannya di Pilkada 2024.
Sementara ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan simulasi bertujuan untuk mengukur efektivitas waktu masing-masing pemilih saat menyalurkan hak pilihnya.
"Ini untuk mengukur waktu berapa lama yang dihabiskan satu orang untuk memilih di dalam bilik TPS, serta akurasi coblosannya angga atau gambar," terang Lidartawan.
KPU juga memantau cara kerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terkait cara hitung dan cara kerja di dalam area TPS.
Diketahui, TPS 003 di Desa Getakan yang menjadi tempat simulasi, akan digunakan oleh 563 pemilih. Terdiri dari 297 perempuan dan 266 laki-laki.
(hsa/iws)