Pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Mohan Roliskana-TGH Mujiburrahman memamerkan sejumlah capaian selama memimpin Kota Mataram. Hal itu diungkapkan dalam debat perdana yang diselenggarakan KPU Kota Mataram dengan tema Ekonomi, Lingkungan, dan Kesehatan, Rabu (17/10/2024).
Mohan dan Mujib adalah pasangan petahana dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Mataram 2024. Berikut rangkumannya.
Tetapkan Mataram Jadi Kotan
Mohan-Mujin menjelaskan penyalahgunaan narkoba dapat ditekan dan dimitigasi mulai dari lingkup keluarga. Ia mengajak masyarakat untuk tidak gampang mundur dan menyerah dalam memberantas narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mesti semangat dan mulai dari keluarga. Bukan lingkungan, tetapi keluarga yang merupakan sekup terkecil," kata calon wakil wali kota Mataram Mujib.
Ketua DPD II Partai Golkar Kota Mataram itu menyebut Kota Mataram sudah ditetapkan sebagai Kotan (Kota Tanggap Ancaman Bahaya Narkoba) oleh Mohan-Mujib. Ia telah bekerja sama cukup intensif dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Kemudian stakeholder lain tokoh agama, tokoh masyarakat termasuk Soraya (Sahabat Bicara Sebaya) teman-teman sebaya mereka yang terhindar yang akan mengingatkan kepada mereka," jelasnya.
Klaim Demam Berdarah Tertangani dengan Baik
Mohan-Mujib menuturkan penyakit demam berdarah (DBD) di Kota Mataram telah tertangani dengan baik. Pasangan petahana itu mengaku penyakit demam berdarah terjadi karena faktor lingkungan.
"Demam berdarah adalah penyakit yang terjadi karena faktor lingkungan. Pendekatan kita adalah memastikan bahwa pemerintah, masyarakat berkolaborasi saat musim pancaroba tiba," kata pria kelahiran 16 November 1972 itu.
Mohan-Mujib intens melakukan sosialisasi ihwal ancaman penyakit demam berdarah. Termasuk juga melakukan fogging secara berkala. Menurutnya, fasilitas kesehatan di RSUD Kota Mataram juga sangat layak.
"Kami terus melakukan sosialisasi melalui para kader posyandu, kepala lingkungan agar masyarakat hidup sehat. Memahami informasi secara mendetail berkaitan dengan demam berdarah. Kami rutin lakukan fogging. Kami bisa menekan semaksimal mungkin termasuk kesiapan RSUD Kota Mataram," jelas mantan wali Kota Mataram ke-5 itu
Setali tiga uang, Mujib menuturkan sejumlah program yang telah dilakukan untuk menekan munculnya penyakit demam berdarah.
"Saya kira sosialisasi kader sangat massif. Yang namanya kasus kadang sulit dihindari. Beberapa langkah yang sangat tepat ketika terjadi kasus melakukan fogging secara masif termasuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pasca turun hujan selama tiga hari berturut-turut. Termasuk tes cepat untuk mengetahui apakah yang bersangkutan positif DBD," jelasnya.
Minta PUPR Bangun Pemecah Gelombang
Mohan menuturkan strateginya untuk mengatasi bencana banjir rob dan abrasi di sepanjang garis pantai di Kota Mataram. Menurut mereka, bencana itu memang merupakan ancaman tahunan.
"Ancaman ini selalu datang setiap tahun ketika musim angin barat datang. Sepanjang 9,1 kilometer persegi pantai kita mengalami ancaman di bulan Juli-Agustus. Yang sudah kita lakukan mitigasi kebencanaan termasuk merelokasi masyarakat yang berpotensi terkena dampak itu," ujar Mohan.
Saat menjabat Walkot Mataram, Ketua DPD Partai Golkar NTB itu sudah membangun rumah susun untuk nelayan. Kemudian ia sudah meminta nelayan untuk tidak lagi tinggal di lokasi terdampak banjir rob dan abrasi.
Mohan menuturkan kendala utama mengatasi bencana tersebut adalah pembiayaan. Termasuk jika ingin membangun breaking water atau pemecah gelombang.
"Memang kendala kita adalah pembiayaan ketika kita mau membangun breaking water. Apalagi di Ampenan yang ada instalasi vital pemerintah yakni Pertamina. Kami sudah ajukan ke Kementerian PUPR untuk pembuatan pemecah gelombang agar bisa diatensi. Insyaallah akan menjadi PR kami untuk kami tangani dengan baik," bebernya.
Sementara, Mujib bercerita ia pernah menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan persoalan tersebut. "Memang di antara upaya untuk membangun pemecah gelombang di sepanjang garis pantai kita di Mataram butuh biaya yang besar. Tetapi saya pernah bertemu langsung ke ruangan menteri PUPR dan ini sudah masuk catatan," paparnya.
Saat ini, pihaknya juga tengah menanam pohon pelindung guna mengurangi dampak banjir rob dan abrasi tersebut.
Banggakan PAD Mataram Rp 485 Miliar
Mohan bercerita memimpin Kota Mataram saat wabah COVID-19 pada 2021. Namun, dia mengeklaim bisa berhasil melewati masa itu dengan baik. Salah satunya, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang justru meningkat.
"Kami HARUM masuk 2021 dengan situasi yang cukup sulit, ada COVID-19 yang melumpuhkan semua sendi kehidupan kita. Tapi dengan kerja kebijakan yang terarah, kedisiplinan, kerja kolaboratif, kita bisa lewati fase sulit itu," jelas Mohan.
Kala itu, Kota Mataram menurut Mohan berhasil meningkatkan PAD dari Rp 395 miliar menjadi Rp 495 miliar. Mohan juga mengungkapkan indeks pembangunan naik signifikan di atas rata-rata nasional.
"Tentu di dalam upaya kami membangun Kota Mataram masih ada masalah. Tetapi masalah ini kami jadikan sebagai harapan untuk bisa menuntun kita menjadi kota yang nyaman dan masyarakat memiliki harapan yang lebih prospektif untuk tinggal," urai Mohan.
Mohan menerangkan visi-misi Mohan-Mujiburrahman (pasangan HARUM) di Pilwalkot Mataram 2024. Dia ingin memperkuat sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter dan berkualitas, daya dukung infrastruktur dengan menjaga kelestarian lingkungan, pembangunan ekonomi, serta memperluas lapangan kerja. Termasuk menjaga keamanan wilayah.
"Satu hal bahwa tempat bapak/ibu tinggal saat ini (Kota Mataram) masuk nomor 7 dari 10 kota ternyaman untuk ditinggali di Indonesia,
menurut Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pada 2024," papar Mohan.
Mohan berkomitmen untuk terus mengabdikan diri bagi masyarakat Kota Mataram. "Mari kita sama-sama jaga kota ini, menjadikannya untuk menjadi tempat tinggal yang betul-betul nyaman dan membanggakan," jelasnya.
Berdayakan Anak Muda
Mohan-Mujib bakal memperbanyak ruang kreatif bagi anak muda di Kota Mataram. Mereka memandang keberadaan generasi Z dan generasi milenial akan menopang pembangunan di Kota Mataram.
"Satu karakteristik generasi milenial adalah akrabnya mereka dengan teknologi informasi. Hampir seluruh bagian kehidupan mereka sangat dekat dengan itu. Mereka sangat adaptif dan leluasa masuk ekosistem digital. Maka anak-anak muda ini mereka memiliki kemampuan di dalam menyerap informasi dengan cepat ditandai kreativitas dan inovasi," beber Mohan.
Pasangan HARUM jilid II itu berkomitmen untuk membangun Kota Mataram yang lebih ramah dengan kehidupan anak muda. "Penting kami untuk menjembatani agar apa yang mereka geluti bisa produktif. Satu hal yang dapat kami lakukan adalah membuka lebih banyak ruang kreatif, wilayah yang ada di kota harus sangat mudah untuk masuk jaringan internet," paparnya.
"Kami akan perbanyak ruang kreatif bagi mereka dan memberi pelatihan agar lebih terarah," sambungnya.
Di tempat yang sama, calon wakil kali Kota Mataram TGH Mujiburrahman menuturkan telah membangun cukup banyak ruang kreatif bagi anak muda. Salah satunya Teras Udayana. Mereka akan menambah ruang semacam itu. Termasuk mendorong anak muda agar lebih kreatif.
(nor/dpw)