Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Bali, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) berkunjung ke Puri Saren Agung Ubud, hari ini. Mereka bertemu dengan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace.
Seusai pertemuan, mencuat pertanyaan arah dukungan Cok Ace di Pilgub 2024. Diketahui, Cok Ace adalah Wakil Gubernur Bali 2018-2023, mendampingi Gubernur Wayan Koster.
Saat ditanya terkait arah dukungannya di Pilgub Bali, Cok Ace menjawab dengan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Bila ada paslon yang memenuhi kriteria yang puri tetapkan, maka itu yang akan didukung Cok Ace dan keluarga Puri Saren Agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi telah saya sampaikan bahwa apa yang ada dalam pikiran saya, ada kriteria. Kalau misalnya Pak De (Mulia/De Gadjah) bisa memenuhi kriteria tersebut, tentu Pak De bisa menjadi pusat perhatian saya dan teman-teman semua," ungkap Cok Ace, Jumat (4/10/2024).
Selain dapat menyejahterakan masyarakat Bali, Cok Ace juga mengungkapkan kriteria utama. Salah satunya, yakni soal moralitas sebagai pemimpin Bali.
Bukan tanpa sebab, moralitas menjadi catatan penting Cok Ace lantaran Bali dinilai pulau yang erat kaitannya dengan urusan spiritual. Meski demikian, Cok Ace tak menampik bila pada akhirnya para calon kepala daerah harus mengantongi elektabilitas sebagai salah satu acuan keterpilihan.
"Bali sebagai Pulau Dewata, pulau tenget (sakral), tentu kriteria pertama yang harus dimiliki adalah moralitas. Keterkenalan perlu, apalagi elektabilitas yang menentukan. Tapi yang paling diharapkan, saya dan masyarakat Ubud, adalah morality," ujar Cok Ace yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Adapun kedatangan Mulia-PAS disambut baik oleh kerabat Puri Saren Agung Ubud. De Gadjah merasa pertemuan yang berlangsung guyub dan penuh canda tawa itu layaknya keluarga. Menurutnya, pertemuan ini telah direstui oleh alam.
"Kami makan di dapur selayaknya keluarga. Jadi sudah artinya direstui oleh alam dan direstui oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa," ungkap De Gadjah.
(dpw/dpw)