Kala Komika dan Selebritas Turun ke Jalan Tolak Revisi UU Pilkada

PILKADA BALI

Kenali Kandidat

Roun Up

Kala Komika dan Selebritas Turun ke Jalan Tolak Revisi UU Pilkada

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 23 Agu 2024 10:31 WIB
komika bintang emon
Komika turun ke jalan. (Foto: Pingkan/detikcom)
Jakarta - Massa gabungan dari berbagai elemen ramai-ramai turun ke jalan menolak revisi UU Pilkada dan mengawal putusan MK di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Massa yang berunjuk tasa itu datang dari kalangan buruh, mahasiswa, komika, hingga selebritas Tanah Air.

Dalam aksi tersebut, massa menuntut DPR tak melawan putusan MK. Meskipun sidang paripurna pengesahan revisi UU Pilkada ditunda, hal itu tak menyurutkan semangat para demonstran yang berdatangan sejak Kamis (22/8) pagi.

Kini, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan revisi UU Pilkada Batal. Sehingga, pendaftaran di KPU akan menggunakan hasil putusan MK.

Para Komika Orasi di Depan DPR

Dilansir dari detikNews, sejumlah komika dari komunitas StandupIndo berorasi di depan gedung DPR saat aksi tolak revisi UU Pilkada. Mereka mengatakan kehadiran mereka dalam aksi ini bukan untuk melucu.

"Jangan berharap kami lucu, karena lebih lucu yang di dalam sana (gedung DPR)," kata komika Abdur Arsyad saat orasi di atas mobil komando depan gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).

Sementara itu, komika lainnya, Ari Kriting, menyampaikan aksi para komika di DPR adalah bentuk keprihatinannya terhadap kondisi bangsa saat ini. Dia menyebut anggota Dewan tidak mewakili suara rakyat.

"Kita hadir di sini untuk menuntut aksi solidaritas, karena kita sudah capek. Sudah capek. Kita melihat dengan gamblang, bagaimana wakil rakyat kita tidak mewakili suara rakyat," ujar Ari.

Sedangkan Bintang Emon meminta DPR memberikan ruang pilkada sebagai kompetisi yang baik. Dia juga menyinggung terkait batas usia minimal dalam pencalonan sebagai gubernur dan wakil gubernur.

"Berikan kami kompetisi yang baik untuk hasilkan pemimpin-pemimpin yang baik buat kita. Tadi ada titipan dari teman-teman di bawah, buat teman-teman yang nggak bisa hadir di sini, tanamkan ini dalam kepala kalian, 'kalau belum umur 30, jangan nyalon dulu, jangan ya dek ya', hidup rakyat!" teriak Bintang Emon.

Mamat Al Katiri, yang juga ikut berorasi, meminta seluruh masyarakat kompak bersatu dalam aksi menyampaikan pendapat kali ini. Ia berharap rakyat tidak terpecah belah.

"Saya cuma minta, kita jangan lagi mau dipecah belah oleh mereka. Kita tinggalkan segala ego dalam diri kita, kita bersatu, karena mereka takut kalau kita bersatu," sambungnya.

Reza Rahadian: Saya Tak Bisa Diam Saja!

Aktor Reza Rahadian turut mengikuti demonstrasi menolak revisi Undang-Undang Pilkada di depan gedung DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, hari ini. Dalam orasinya, Reza mengaku tidak bisa lagi diam untuk menyuarakan keresahan terkait pengesahan revisi UU Pilkada.

"Saya selama ini selalu menjadikan dunia seni sebagai wilayah untuk saya menyampaikan keresahan hati dan kritik sosial. Pada hari ini, saya sudah tidak bisa lagi berhenti diam, saya tidak bisa tenang, saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk saya keluar dan bersama dengan kawan-kawan semua," kata Reza saat orasi di depan gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).

Reza mengaku miris melihat situasi saat ini. Untuk itu, katanya, dia turun langsung ke DPR untuk demonstrasi.

"Teman-teman, hari ini semoga energi yang kita punya kita tetap bisa tertib, kita tetap bisa menjaga demokrasi, saya tidak mewakili, saya tidak punya kepentingan personal," kata Reza.

Aktor Reza Rahardian mengikuti aksi demonstrasi menolak Revisi Undang-undang Pilkada di depan gedung DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta hari ini. (Fadil/detikcom).Aktor Reza Rahardian mengikuti aksi demonstrasi menolak Revisi Undang-undang Pilkada di depan gedung DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta hari ini. (Fadil/detikcom). Foto: Aktor Reza Rahardian mengikuti aksi demonstrasi menolak Revisi Undang-undang Pilkada di depan gedung DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta hari ini. (Fadil/detikcom).

"Saya hadir sebagai rakyat biasa bersama teman-teman semua, suara orang orang gelisah yang melihat demokrasi saat ini, ini bukan negara milik keluarga tertentu. Kalau ada nomor dalam UU, kemudian hanya ada keluarga tertentu. Miris melihat ini semua," tambahnya.

Reza meminta rakyat mengawal bersama sampai revisi UU Pilkada ini benar-benar tidak disahkan DPR. Reza mengaku tidak mewakili kelompok mana pun hadir dalam demo ini.

"Hati-hati, teman-teman, semua ini, semoga kita bisa mengawal ini terus, ada keputusan menunda 30 menit, lalu kemudian ditunda, mudah-mudahan inilah yang seharusnya mereka lakukan, tidak ada keputusan itu bisa lahir hari ini," kata Reza.


(dpw/dpw)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads