Mar Martinez Ortuno tak kuasa menahan air matanya. Ia menangis sejadi-jadinya di bahu dua saudara kandungnya yang tiba di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (28/12/2025) pagi.
Mar adalah istri pelatih Tim B Wanita Los Che klub LaLiga Valencia CF, Martin Carreras Fernando. Kapal pinisi yang ditumpangi Mar bersama suami dan empat anak mereka tenggelam di Perairan Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, pada Jumat malam atau sehari setelah setelah Natal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya Mar bersama satu putrinya, Ortuno Andrea, selamat dalam tragedi kapal pinisi tenggelam tersebut. Sedangkan sang suami, Martin, dan tiga anaknya masih hilang.
"Help, help..." ujar Mar berderai air mata kepada petugas rescue di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Minggu.
Mar mengungkapkan kapal pinisi yang ditumpanginya bersama keluarga dihantam gelombang sebanyak dua kali hingga tenggelam. Insiden tersebut mengakibatkan Martin bersama tiga anak mereka hilang.
"Kapal kena dua gelombang. Pada gelombang kedua, kapal jatuh ke samping, lalu tenggelam," ungkap Mar dalam keterangan tertulis yang dibagikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) Labuan Bajo, Budi Widjaja, Minggu (28/12/2025).
Mar sudah mengizinkan detikBali mengutip kronologi tenggelamnya kapal pinisi tersebut. Namun, dia belum bersedia diwawancarai karena masih syok terhadap insiden nahas itu.
Detik-detik Kapal Tenggelam
Saat insiden itu terjadi, Mar dan satu anak perempuannya yang berusia tujuh tahun berada di ruang atas kapal. Sementara itu, suami dan tiga anaknya terjebak di kamar di bagian lambung kapal.
Saat kapal mulai tenggelam, Mar dan anak perempuannya memanjat dinding kapal lalu berenang ke sekoci. Empat kru kapal dan satu pemandu wisata juga melakukan hal serupa.
Namun, suami Mar bersama tiga anaknya yang lain tak kunjung muncul ke permukaan. Hingga saat ini, keempat penumpang asal Spanyol itu masih dalam pencarian.
"Ibu dan anak perempuan posisi di ruang atas kapal dan berhasil memanjat ke dinding kapal lalu berenang ke sekoci. Kapten dan kru juga ke sekoci. Bapak dan tiga anak sedang tidur di kamar lambung. Mereka tidak terlihat bisa keluar dari kamar," terang Ketua DPC Gahawisri Labuan Bajo, Budi Widjaja.
Insiden itu terjadi begitu cepat. Suasana makin mencekam karena kondisi di perairan itu gelap gulita. Mar dan anak perempuan yang selamat pindah ke sekoci kapal lain yang datang menolong mereka. Mereka kemudian dievakuasi ke Labuan Bajo oleh tim SAR gabungan.
"Ibu dan anak dengan sekoci pindah ke beberapa kapal sebelum akhirnya dijemput Basarnas dan kembali ke Labuan Bajo malam itu," ujar Budi.
Tim SAR gabungan menemukan puing kapal pinisi Putri Sakinah yang tenggelam di Selat Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Sabtu (27/12/2025). Foto: dok. Pos SAR Manggarai Barat |
Kesaksian Nakhoda Kapal
Nakhoda kapal, Lukman, mengungkapkan Martin dan tiga anaknya tidur di kabin di bagian lambung kapal. Sementara istri Martin, Mar Martinez Ortuno dan satu anak perempuan mereka berusia tujuh tahun tidur di kabin atas. Mar dan anak perempuan itu berhasil keluar dari kabin dan selamat dari insiden itu.
Lukman menjelaskan kru kapal tak bisa menolong Martin bersama tiga anaknya karena kapal terus turun ke dalam laut. Menurut dia, Martin dan tiga anaknya tidak memungkinkan lagi untuk keluar dari kabin karena kapal sudah terendam.
Lukman dan kru lain yang sudah diselamatkan sekoci kapal lain sempat berusaha menolong Martin dan tiga anaknya. Sekoci mengitari kapal tenggelam itu, tetapi upaya tersebut tak berhasil.
"Sempat mutar-mutar (di laut) cari yang empat (Martin dan tiga anaknya). Ternyata masih dalam kabin. Tidak sempat mereka keluar. Mutar-mutar dengan sekoci sekitar lima menit begitu. Gelombang susul terus, kami juga mau terbalik dengan sekoci," terang Lukman.
Basarnas dan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) menegaskan Martin dan ketiga anaknya belum dinyatakan meninggal dunia. Sebab, keempat korban kapal tenggelam itu masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
"Korban masih dalam pencarian. Belum ada status meninggal," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maumere selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Fathur Rahman, Minggu pagi.
Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, operasi pencarian dan pertolongan atau SAR terhadap korban dilakukan paling lama tujuh hari. Operasi SAR bisa diperpanjang setelah tujuh hari jika ada tanda-tanda korban ditemukan. Operasi SAR yang sudah dihentikan pun bisa dilanjutkan lagi jika ada tanda-tanda korban ditemukan.
Tim SAR Temukan Pelampung Milik Kapal
Tim SAR gabungan menemukan satu pelampung (life jacket) milik kapal pinisi Putri Sakinah yang tenggelam di perairan Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, saat operasi pencarian hari ketiga, Minggu.
Pelampung berwarna kuning-hitam itu ditemukan pada jarak sekitar 1.61 mil laut (nautical mile) dari lokasi kapal tenggelam. Empat korban hingga kini belum ditemukan, yakni pelatih sepakbola wanita Valencia CF, Martin Carreras Fernando, dan tiga anaknya.
"Tim SAR gabungan yang melaksanakan penyisiran dimulai dari 06.30 Wita menemukan barang pelampung milik KM Putri Sakinah sekitar pukul 09.30 Wita," kata Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, Minggu malam.
Fathur menjelaskan tim SAR gabungan hari ini melakukan penyisiran di perairan Pulau Padar bagian utara hingga selatan. Operasi SAR juga melibatkan sejumlah penyelam profesional dari Perkumpulan Penyelam Profesional Komodo (P3KOM).
"Tim SAR gabungan hari ini telah melaksanakan upaya penyisiran di perairan Pulau Padar bagian utara hingga di perluas ke arah selatan," kata Fathur.
"Serta melaksanakan snorkeling oleh tim rescuer Pos SAR Manggarai Barat beserta P3KOM melaksanakan penyelaman oleh tim dive master P3KOM yang dibagi dalam dua sesi penyelaman. Pertama pukul 11.30 dan siang pukul 14.30 Wita, tetapi belum membuahkan hasil," imbuhnya.
Tim SAR gabungan, dia berujar, terkendala cuaca buruk selama operasi pencarian korban hari ketiga. Menurutnya, arus cukup deras saat penyelaman hingga hujan lebat yang mengakibatkan jarak pandang terbatas.
"Pencarian terhadap empat korban WNA akan dilanjutkan besok hari pada pencarian hari keempat," tandas Fathur.
Kemenhub Kerahkan Empat Kapal
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengerahkan empat kapal untuk membantu pencarian empat korban kapal tenggelam yang hilang di perairan Labuan Bajo. Termasuk Kapal Negara Patroli (KNP) Grantin. Selain itu, Kemenhub juga menerjunkan Speed Patroli KSOP, RBB KSOP, serta RIB KPLP.
"Hari ini Kemenhub kirim tiga kapal dan nanti akan turun RIB KPLP (total empat kapal). Kami personel 23 orang," kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto dalam perjalanan dengan KNP Grantin di perairan Pulau Padar, Minggu.
Keluarga korban mengapresiasi kerja pemerintah dan tim SAR gabungan untuk mencari Fernando MartΓn dan tiga anaknya. Keluarga tersebut telah menanyakan langsung perkembangan pencarian korban.
"Kami sangat berterima kasih atas upaya pemerintah di sini untuk menemukan mereka," ujar Alvaro, salah satu keluarga yang datang menemui Mar di Labuan Bajo. Alvaro mengatakan iparnya hilang bersama anak-anaknya yang baru berumur 8 tahun, 9 tahun, dan 12 tahun pada kecelakaan tersebut.
Diketahui, Martin sekeluarga menjadi korban tenggelam kapal pinisi Putri Sakinah di Selat Pulau Padar, Jumat (26/12/2025) sekitar pukul 20.30 Wita. Kapal itu tenggelam diterjang gelombang saat berlayar dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar.
Terdapat 11 orang di kapal wisata itu. Selain Martin sekeluarga yang berjumlah enam orang, terdapat juga empat kru dan satu pemandu wisata. Tujuh orang berhasil dievakuasi dengan selamat, termasuk Mar dan satu anak perempuannya.
Empat orang yang belum ditemukan, yakni Martin dan tiga anaknya: dua laki-laki dan satu perempuan. Keempatnya adalah Martin Carreras Fernando dan tiga anaknya (Martines Ortuno Maria Lia, Martin Garcia Mateo, dan Martinez Ortuno Enriquejavier).
Sementara kru kapal yang selamat yakni Lukman (Kapten) dan tiga anak buah kapal (ABK), yaitu Muhamad Rifai, Muhamad Alif Latifa, dan Rahimullah. Selain itu, pemandu wisata yang berhasil dievakuasi dengan selamat bernama Valdus.
Simak Video "Video: Kapal Karam yang Bawa Pelatih Valencia di Labuan Bajo Belum Ditemukan"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)












































