.webp)
Pengelola Taman Narmada bakal memperketat pengawasan di area kolam objek wisata yang terletak di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu. Hal tersebut dilakukan buntut insiden siswa yang tenggelam hingga tewas di kolam renang Taman Narmada.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PT Tripat, Wewe Anggraini, selaku pengelola kawasan Taman Narmada mengatakan petugas sudah berjaga saat peristiwa tersebut terjadi. Hanya saja, petugas berada di luar karena kondisi kolam ketika itu masih sepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sudah banyak orang di kolam, baru mereka (penjaga) masuk. Tapi karena tidak ada orang atau lagi sepi, makanya belum mengarah ke kolam," ujar Wewe, Kamis (18/12/2025).
Wewe menyebut proses evakuasi siswa tenggelam itu juga dilakukan oleh penjaga yang sedang bertugas pada saat itu. Meski begitu, dia berjanji akan melakukan pembenahan pada pengelolaan objek wisata, terutama menambah jumlah penjaga di area kolam.
"Saya akan menambah penjaganya," imbuhnya.
Siswa SMPN 5 Lembar bernama Mukhlis tenggelam di kolam renang Taman Narmada pada Rabu (17/12/2025). Peristiwa nahas itu terjadi ketika korban bersama rombongan sekolahnya mengikuti program kunjungan wisata Pemerintah Kabupaten Lombok Barat .
Seorang warga di lokasi bernama Samsul Baharudin kemudian terjun ke kolam dan mengangkat korban ke pinggir kolam. Upaya pertolongan pertama juga sempat dilakukan terhadap Mukhlis.
Lantaran kondisinya semakin lemas akibat kekurangan oksigen, korban akhirnya dibawa menuju Rumah Sakit Awet Muda Narmada. Namun, nyawa Mukhlis tidak tertolong. Siswa berusia 13 tahun itu dinyatakan telah meninggal ketika proses evakuasi menuju rumah sakit.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Narmada, AKP Kadek Ariawan, menyoroti standar keamanan di area kolam Taman Narmada. Ia meminta pengelola objek wisata itu menyiapkan standar keselamatan, termasuk petugas jaga kolam hingga rambu peringatan area dangkal dan dalam.
"Ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang," ujar Ariawan, Kamis.
(iws/iws)
