detikBali

Kronologi Siswa SMP Tewas Tenggelam di Taman Narmada Lombok Barat

Terpopuler Koleksi Pilihan

Kronologi Siswa SMP Tewas Tenggelam di Taman Narmada Lombok Barat


M Zahiruddin - detikBali

Proses evakuasi korban diduga tenggelam di pemandian Taman Narmada, Lombok Barat, Rabu (17/12/2025). (Istimewa)
Proses evakuasi korban diduga tenggelam di pemandian Taman Narmada, Lombok Barat, Rabu (17/12/2025). (Foto: Istimewa)
Lombok Barat -

Polisi mengungkap kronologi siswa SMPN 5 Lembar bernama Mukhlis yang tenggelam hingga tewas di kolam renang Taman Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Peristiwa nahas itu terjadi ketika korban bersama rombongan sekolah mengikuti program kunjungan wisata Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Narmada, AKP Kadek Ariawan, menjelaskan korban sempat berenang bersama sejumlah siswa lainnya di kolam Taman Narmada pada Rabu (17/12/2025). Menurut Ariawan, para siswa telah diingatkan agar tetap berada di area dangkal kolam ketika berenang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, korban terlihat berenang ke bagian yang lebih dalam dan sempat menyelam. Beberapa saat kemudian, korban tidak muncul ke permukaan," ujar Ariawan, Kamis (18/12/2025).

Ariawan menuturkan guru pendamping berteriak meminta pertolongan saat korban tak kunjung terlihat di permukaan. Seorang warga di lokasi bernama Samsul Baharudin kemudian terjun ke kolam dan mengangkat korban ke pinggir kolam.

ADVERTISEMENT

Upaya pertolongan pertama juga sempat dilakukan terhadap Mukhlis. Lantaran kondisinya semakin lemas akibat kekurangan oksigen, korban akhirnya dibawa menuju Rumah Sakit Awet Muda Narmada untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Namun, nyawa Mukhlis tidak tertolong. Siswa berusia 13 tahun itu dinyatakan telah meninggal ketika proses evakuasi menuju rumah sakit.

"Berdasarkan keterangan dokter jaga IGD, korban datang ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadar dan dinyatakan meninggal dunia saat tiba," jelas Ariawan.

Jenazah Mukhlis saat ini telah dikembalikan kepada pihak keluarga. Menurut Ariawan, keluarga juga menolak autopsi terhadap Mukhlis dan mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah.




(iws/iws)












Hide Ads